Ditarik Dokter saat Kelahiran, Kepala Bayi di Namibia Putus

Rabu, 11 Desember 2019 - 22:51 WIB
Ditarik Dokter saat...
Ditarik Dokter saat Kelahiran, Kepala Bayi di Namibia Putus
A A A
WINDHOEK - Sebuah persalinan horor dialami seorang wanita di Windhoek, Namibia. Lantaran ditarik dokter, kepala bayi yang hendak lahir terputus dari tubuhnya yang masih tertinggal di perut ibunya.

Insiden mengerikan itu terjadi pada hari Minggu lalu. Ibu berusia 24 tahun, yang lebih suka ditulis secara anonim, mengatakan kepala bayinya tercabik dari tubuh ketika kelahirannya ditangani seorang dokter.

Ibu dua anak, yang oleh media namanya disamarkan sebagai Melisa, mengatakan kepada wartawan bahwa apa yang merupakan antisipasi yang menggembirakan dari kelahiran anaknya berubah menjadi mimpi buruk baginya. "Apa yang begitu menyakitkan adalah bahwa perawat dan dokter begitu kasar kepada saya, terutama setelah dokter menarik kepala bayi saya dari tubuhnya," katanya.

"Dia terus mengatakan kepada saya; 'Lihat apa yang telah Anda lakukan', dan melemparkan kepalanya ke tempat tidur. Bagaimana seseorang bisa melakukan itu pada orang lain?," tuturnya sembari menangis.

Melisa mengatakan bahwa dia tiba di Rumah Sakit Pusat Windhoek sekitar pukul 12.00 pada hari Minggu dan langsung dirawat di ruang bersalin.

“Setelah pemeriksaan, mereka memberi tahu saya bahwa saya melebar lima sentimeter, jadi saya menunggu. Tetapi bayi ini ingin keluar, dan para perawat berteriak kepada saya untuk tidak mendorong, tetapi bayi ini mendorong dari dalam, dan saya melakukan yang terbaik untuk tidak mendorong," paparnya.

Menurutnya, dokter saat itu mengatakan kepadanya bahwa itu belum waktunya untuk melahirkan. Namun, seorang perawat memberi tahu dia bahwa kepala bayi sudah keluar. “Saya pikir dia mencoba menarik bayinya keluar, tetapi dia tidak melakukannya dengan benar. Jadi, dia memotong vagina saya, dan terus menarik. Hal berikutnya, dia melemparkan kepala bayi di tempat tidur dan mulai menyalahkan saya. Tubuh bayi kemudian diangkat melalui operasi caesar," katanya.

“Dia mengatakan kepada saya bahwa saya akan dikirim ke bagian C untuk menghilangkan sisa tubuh (bayi). Dia sangat kasar, seolah dia bukan orang yang baru saja menarik kepala gadis kecilku," imbuh Melisa yang masih emosional.

Dia mengatakan dokter mengambil fotonya, dan memaksa dirinya untuk melihatnya.

"Saya menolak. Saya tidak ingin mengingat bayi saya seperti itu. Mereka membunuh bayi saya. Paman saya berada di kamar mayat, dan kepalanya terlihat diletakkan di sebelah tubuhnya. Saya akan mengalami mimpi buruk selamanya," kata Melisa, seperti dikutip dari The Namibian, Rabu (11/12/2019).

Direktur eksekutif kesehatan Ben Nangombe membenarkan kejadian itu. Dia mengatakan penyelidikan atas masalah ini sedang berlangsung.

Dia menggambarkan insiden itu sebagai kejadian tragis dan tidak menguntungkan.

“Saya memastikan kita memiliki insiden seperti itu. Namun, kami sedang menyelidikinya, dan sangat sulit untuk mengatakan apa yang terjadi pada titik ini," kata Nangombe, seraya menambahkan bahwa kementerian membantu keluarga dengan konseling.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0846 seconds (0.1#10.140)