Jet Tempur Su-35 Rusia Disebut Gagalkan Serangan Israel di Suriah

Rabu, 11 Desember 2019 - 02:05 WIB
Jet Tempur Su-35 Rusia...
Jet Tempur Su-35 Rusia Disebut Gagalkan Serangan Israel di Suriah
A A A
TEL AVIV - Dua pesawat jet tempur Su-35 Rusia dilaporkan telah menggagalkan serangan udara Israel di pangkalan udara T-4 di Suriah selatan pada Sabtu pekan lalu. Aksi dua jet tempur itu membuat pesawat tempur Israel kembali ke pangkalannya.

Situs penerbangan militer Rusia, Avia.pro, pada hari Senin melaporkan misi sepasang Su-35 tersebut. Serangan Israel, kata laporan itu, telah direncanakan terhadap pengiriman senjata canggih dari Iran ke pangkalan udara T-4, yang mencakup sistem pertahanan udara.

Sampai sekarang, lokasi penempatan sistem pertahanan udara itu tidak diketahui. Namun, karena sebagian besar serangan udara yang dikaitkan dengan Israel telah terjadi di pinggiran Damaskus—di daerah bandara internasional—atau di perbatasan Suriah-Iran, laporan itu mengatakan tidak dapat disangkal bahwa sistem pertahanan buatan Iran sekarang terletak di kedua area tersebut.

Laporan yang dilansir media Israel, Ynet, Selasa (10/12/2019), lebih lanjut dikatakan bahwa sistem pertahanan Iran yang dikirim memiliki kemampuan jangkauan tembakan misil jarak menengah hingga jarak jauh.

Laporan itu muncul sehubungan dengan pengiriman senjata tambahan pada hari Minggu dari Teheran ke T-4. Sehari sebelumnya, pesawat Boeing 747 Iran yang digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga tiba di Damaskus dari Teheran.

Di masa lalu, pesawat serupa—yang saat ini sedang dalam perbaikan—telah mentransfer peralatan tempur ke proksi Iran yang berpusat di Lebanon, yakni Hizbullah.

Israel sendiri dilaporkan telah beberapa kali menyerang pengiriman senjata Iran setelah tiba di Suriah.

Menurut sumber-sumber yang dikutip Ynet, pangkalan udara T-4 menyimpan suku cadang drone buatan Iran dan digunakan sebagai titik transit pengiriman senjata ke Hizbullah di Lebanon.

Baru-baru ini, Iran telah meningkatkan pengiriman dan kehadiran mereka di daerah itu, dengan peningkatan jumlah berbagai kelompok militan di daerah yang sama, dari sekitar 30.000 milisi menjadi 40.000 milisi sejak tahun lalu.

Beberapa dari milisi ini dioperasikan oleh sayap Al-Quds dari IRGC Iran dan telah meluncurkan beberapa roket ke Israel di masa lalu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2074 seconds (0.1#10.140)