Iran Segera Peroleh Jet Tempur Canggih Su-35 dan Sistem Rudal Rusia
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran akan segera menerima sejumlah jet tempur canggih Sukhoi Su-35 Rusia pada bulan Maret. Itu sebagai bagian dari pesanan peralatan militer yang mencakup sistem pertahanan rudal, rudal, dan helikopter.
Hal itu dilaporkan kantor berita Tasnim yang mengutip seorang anggota Parlemen Iran, Shahriar Heydari.
Heydari, yang merupakan anggota Komisi untuk Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen, tidak merinci jumlah jet tempur yang dipesan.
“Sebagian besar senjata tersebut akan segera masuk ke negara ini. Misalnya jet tempur Sukhoi Su-35 akan tiba di Iran awal tahun depan,” kata Heydari merujuk pada tahun penanggalan Persia yang dimulai 21 Maret, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Senin (16/1/2023).
Pemerintah Rusia belum berkomentar atas laporan tentang pesanan jet tempur Su-35 oleh Iran.
Iran telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan Rusia sejak invasi ke Ukraina dan telah memberi Moskow drone militer untuk perangnya. Hal itu mendorong sanksi yang lebih ketat dan kecaman keras dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Komentar Heydari juga muncul ketika Republik Islam Iran menghadapi teguran internasional yang meningkat atas penumpasan kerusuhan anti-pemerintah yang mematikan dan penggunaan eksekusi terhadap pengunjuk rasa.
AS selama ini berupaya keras menghalangi Rusia menjual berbagai peralatan tempurnya, termasuk jet tempur Su-35, ke berbagai negara. Indonesia pada awalnya juga ingin membeli banyak jet tempur Moskow itu namun batal karena ada ancaman sanksi oleh Washington.
Hal itu dilaporkan kantor berita Tasnim yang mengutip seorang anggota Parlemen Iran, Shahriar Heydari.
Heydari, yang merupakan anggota Komisi untuk Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen, tidak merinci jumlah jet tempur yang dipesan.
“Sebagian besar senjata tersebut akan segera masuk ke negara ini. Misalnya jet tempur Sukhoi Su-35 akan tiba di Iran awal tahun depan,” kata Heydari merujuk pada tahun penanggalan Persia yang dimulai 21 Maret, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Senin (16/1/2023).
Pemerintah Rusia belum berkomentar atas laporan tentang pesanan jet tempur Su-35 oleh Iran.
Iran telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan Rusia sejak invasi ke Ukraina dan telah memberi Moskow drone militer untuk perangnya. Hal itu mendorong sanksi yang lebih ketat dan kecaman keras dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Komentar Heydari juga muncul ketika Republik Islam Iran menghadapi teguran internasional yang meningkat atas penumpasan kerusuhan anti-pemerintah yang mematikan dan penggunaan eksekusi terhadap pengunjuk rasa.
AS selama ini berupaya keras menghalangi Rusia menjual berbagai peralatan tempurnya, termasuk jet tempur Su-35, ke berbagai negara. Indonesia pada awalnya juga ingin membeli banyak jet tempur Moskow itu namun batal karena ada ancaman sanksi oleh Washington.
(min)