Rusia-Turki Siap Teken Kontrak Baru Terkait Pengadaan S-400
A
A
A
MOSKOW - Rusia dan Turki tengah mengerjakan kontrak untuk pengiriman batch baru sistem rudal S-400. Begitu laporan kantor berita Interfax mengutip seorang pejabat senior di sebuah agen kerja sama militer Rusia.
"Kami secara bertahap mengerjakan masalah ini. Yang paling penting, kedua belah pihak bertekad untuk melanjutkan kerja sama dalam bidang ini," kata kepala Dinas Federal Rusia untuk Kerja Sama Teknis Militer, Dmitry Shugaev, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/12/2019).
Shugaev mengatakan ia pikir ada kemungkinan yang cukup tinggi Turki dan Rusia akan menandatangani kontrak untuk pengiriman batch tambahan S-400 tahun depan.
Sebelumnya kepala pengekspor senjata negara Rusia mengatakan kepada kantor berita RIA pada 26 November bahwa Moskow dan Ankara secara aktif membahas Ankara mengambil opsi dalam kontrak rudal untuk menerima lebih banyak sistem S-400. (Baca: Rusia Berharap Bisa Pasok Lebih Banyak S-400 ke Turki Tahun Depan )
Kesepakatan seperti itu kemungkinan akan semakin merenggangkan hubungan Ankara dengan Washington. Sebelumnya Amerika Serikat (AS) telah menangguhkan Turki dari program jet tempur siluman F-35, di mana ia adalah produsen dan pembeli, untuk menghukumnya karena membeli baterai S-400 tahun ini.
"Kami secara bertahap mengerjakan masalah ini. Yang paling penting, kedua belah pihak bertekad untuk melanjutkan kerja sama dalam bidang ini," kata kepala Dinas Federal Rusia untuk Kerja Sama Teknis Militer, Dmitry Shugaev, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/12/2019).
Shugaev mengatakan ia pikir ada kemungkinan yang cukup tinggi Turki dan Rusia akan menandatangani kontrak untuk pengiriman batch tambahan S-400 tahun depan.
Sebelumnya kepala pengekspor senjata negara Rusia mengatakan kepada kantor berita RIA pada 26 November bahwa Moskow dan Ankara secara aktif membahas Ankara mengambil opsi dalam kontrak rudal untuk menerima lebih banyak sistem S-400. (Baca: Rusia Berharap Bisa Pasok Lebih Banyak S-400 ke Turki Tahun Depan )
Kesepakatan seperti itu kemungkinan akan semakin merenggangkan hubungan Ankara dengan Washington. Sebelumnya Amerika Serikat (AS) telah menangguhkan Turki dari program jet tempur siluman F-35, di mana ia adalah produsen dan pembeli, untuk menghukumnya karena membeli baterai S-400 tahun ini.
(ian)