Sejumlah Hewan di Thailand Ditemukan Mati dengan Perut Penuh Sampah
A
A
A
BANGKOK - Sejumlah hewan ditemukan mati dengan perut penuh sampah di beberapa wilayah di Thailand. Dua yang terbaru adalah seekor rusa dan juga seekor ikan duyung.
Melansir Channe News Asia, para pejabat di Thailand mengatakan, seekor rusa berumur 10 tahun ditemukan tewas di taman nasional di provinsi Nan, sekitar 630km utara ibukota Bangkok. Dalam perut rusa itu ditemukan tujuh kilogram sampah.
"Otopsi menemukan kantong plastik di perut, yang merupakan salah satu penyebab kematiannya", kata Kriangsak Thanompun, direktur kawasan lindung di Taman Nasional Khun Sathan.
"Mati rusa liar adalah tragedi lain. Ini menunjukkan bahwa kita harus menganggap serius dan mengurangi plastik sekali pakai," katanya. Ia menyerukan agar masyarakat, khususnya masyarakat Thailand beralih ke produk ramah lingkungan.
Sebelum kematian rusa tersebut, Negeri Gajah Putih itu juga dikagetkan dengan matinya seekor bayi duyung bernama Mariam. Bayi duyung, yang tersapu ke perariran Thailand beberapa bulan lalu itu dan menjadi idola di Thailand. Hewan itu mati karena infeksi akibat mengkomsumsi banyak plastik.
"Dia mati karena infeksi darah dan nanah di perutnya," kata Chaiyapruk Werawong, kepala taman laut provinsi Trang. Menurut Tran, ia dan timnya menemukan sejumlah kecil sampah plastik di saluran usus hewan malang itu.
Sementara itu, seorang dokter hewan bernama Nantarika Chansue dalam unggahan di Facebooknya, seperti dilansir SCMP mengatakan, berdasarkan hasil otopsi, menunjukkan bahwa plastik itu menyebabkan penyumbatan di perut hewan tersebut, yang menyebabkan peradangan dan penumpukan gas.
"Kami dapat mengobati sebagian infeksi saluran pernapasan, tetapi penyumbatan sampah plastik. tidak dapat disembuhkan. Dia mengajari kita cara mencintai dan kemudian pergi seolah berkata tolong beritahu semua orang untuk menjaga kita dan melestarikan spesiesnya," ungkapnya.
Thailand adalah salah satu konsumen plastik terbesar di dunia. Masyarakat Thailand menggunakan hingga 3.000 kantong plastik sekali pakai setiap tahun, baik untuk membungkus makanan jalanan, kopi yang dibawa pulang, atau bahan makanan kemasan.
Selain duyung, hewan laut lainnya, seperti kura-kura juga pernah ditemukan mati di perairan yang tersumbat sampah. Otopsi yang dilakukan menemukan bahwa plastik di lapisan perut berkontribusi pada kematian mereka.
Melansir Channe News Asia, para pejabat di Thailand mengatakan, seekor rusa berumur 10 tahun ditemukan tewas di taman nasional di provinsi Nan, sekitar 630km utara ibukota Bangkok. Dalam perut rusa itu ditemukan tujuh kilogram sampah.
"Otopsi menemukan kantong plastik di perut, yang merupakan salah satu penyebab kematiannya", kata Kriangsak Thanompun, direktur kawasan lindung di Taman Nasional Khun Sathan.
"Mati rusa liar adalah tragedi lain. Ini menunjukkan bahwa kita harus menganggap serius dan mengurangi plastik sekali pakai," katanya. Ia menyerukan agar masyarakat, khususnya masyarakat Thailand beralih ke produk ramah lingkungan.
Sebelum kematian rusa tersebut, Negeri Gajah Putih itu juga dikagetkan dengan matinya seekor bayi duyung bernama Mariam. Bayi duyung, yang tersapu ke perariran Thailand beberapa bulan lalu itu dan menjadi idola di Thailand. Hewan itu mati karena infeksi akibat mengkomsumsi banyak plastik.
"Dia mati karena infeksi darah dan nanah di perutnya," kata Chaiyapruk Werawong, kepala taman laut provinsi Trang. Menurut Tran, ia dan timnya menemukan sejumlah kecil sampah plastik di saluran usus hewan malang itu.
Sementara itu, seorang dokter hewan bernama Nantarika Chansue dalam unggahan di Facebooknya, seperti dilansir SCMP mengatakan, berdasarkan hasil otopsi, menunjukkan bahwa plastik itu menyebabkan penyumbatan di perut hewan tersebut, yang menyebabkan peradangan dan penumpukan gas.
"Kami dapat mengobati sebagian infeksi saluran pernapasan, tetapi penyumbatan sampah plastik. tidak dapat disembuhkan. Dia mengajari kita cara mencintai dan kemudian pergi seolah berkata tolong beritahu semua orang untuk menjaga kita dan melestarikan spesiesnya," ungkapnya.
Thailand adalah salah satu konsumen plastik terbesar di dunia. Masyarakat Thailand menggunakan hingga 3.000 kantong plastik sekali pakai setiap tahun, baik untuk membungkus makanan jalanan, kopi yang dibawa pulang, atau bahan makanan kemasan.
Selain duyung, hewan laut lainnya, seperti kura-kura juga pernah ditemukan mati di perairan yang tersumbat sampah. Otopsi yang dilakukan menemukan bahwa plastik di lapisan perut berkontribusi pada kematian mereka.
(esn)