Rusia Kutuk Serangan Udara Israel di Suriah
A
A
A
TEL AVIV - Duta Besar Rusia untuk Israel, Anatoly Viktorov menyatakan, Kremlin mengutul serangan udara Israel ke Suriah. Viktorov menyebut serangan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
"Dalam kontak kami dengan rekan-rekan Israel, kami berusaha membujuk mereka untuk menyingkirkan perilaku seperti itu karena kegiatan militer ini tidak berkontribusi pada stabilisasi situasi militer di sini," kata duta besar Rusia itu kepada i24NEWS Israel yang disitir Middle East Monitor, Kamis (28/11/2019).
Ia menegaskan bahwa serangan udara terhadap Suriah, yang banyak di antaranya menargetkan situs dan personil militer Suriah dan Iran, melanggar hukum internasional dan kedaulatan negara. Viktorov menekankan bahwa tindak Israel adalah serangan terhadap wilayah negara yang berdaulat dan juga menyentuh legitimasi kehadiran Iran di negara tetangga Israel itu.
"Iran ada di Suriah atas permintaan resmi pemerintah Suriah, dan ini sah menurut Piagam PBB," jelasnya.
Memperluas dukungannya untuk kehadiran militer dan politik Iran di Suriah, Viktorov menggambarkan Teheran sebagai salah satu "mitra dekat" Moskow dalam konflik tersebut.
"Milisi Iran dan pasukan Rusia saling berperang melawan terorisme," tegasnya.
Sementara Rusia mengutuk serangan udara Israel yang berkelanjutan, Duta Besar Viktorov menekankan pentingnya ikatan dan pengertian antara negaranya dan Israel.
"Kami juga mengakui kekhawatiran keamanan (Israel) yang sah," tambahnya, paling tidak karena kehadiran Iran di dekat perbatasan utara.
"Dalam kontak kami dengan rekan-rekan Israel, kami berusaha membujuk mereka untuk menyingkirkan perilaku seperti itu karena kegiatan militer ini tidak berkontribusi pada stabilisasi situasi militer di sini," kata duta besar Rusia itu kepada i24NEWS Israel yang disitir Middle East Monitor, Kamis (28/11/2019).
Ia menegaskan bahwa serangan udara terhadap Suriah, yang banyak di antaranya menargetkan situs dan personil militer Suriah dan Iran, melanggar hukum internasional dan kedaulatan negara. Viktorov menekankan bahwa tindak Israel adalah serangan terhadap wilayah negara yang berdaulat dan juga menyentuh legitimasi kehadiran Iran di negara tetangga Israel itu.
"Iran ada di Suriah atas permintaan resmi pemerintah Suriah, dan ini sah menurut Piagam PBB," jelasnya.
Memperluas dukungannya untuk kehadiran militer dan politik Iran di Suriah, Viktorov menggambarkan Teheran sebagai salah satu "mitra dekat" Moskow dalam konflik tersebut.
"Milisi Iran dan pasukan Rusia saling berperang melawan terorisme," tegasnya.
Sementara Rusia mengutuk serangan udara Israel yang berkelanjutan, Duta Besar Viktorov menekankan pentingnya ikatan dan pengertian antara negaranya dan Israel.
"Kami juga mengakui kekhawatiran keamanan (Israel) yang sah," tambahnya, paling tidak karena kehadiran Iran di dekat perbatasan utara.
(ian)