Sistem Rudal Iron Dome Israel Tembak Jatuh 4 Roket dari Suriah
A
A
A
TEL AVIV - Empat roket dari wilayah Suriah ditembakkan ke Israel pada Selasa (19/11/2019) dini hari. Keempat roket itu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome .
"IDF mengidentifikasi empat peluncuran dari wilayah Suriah menuju wilayah Israel yang ditembak jatuh oleh tentara yang mengoperasikan sistem pertahanan rudal Iron Dome," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Times of Israel.
Militer Zionis mengatakan tak ada proyektil yang mendarat di perbatasan Israel.
Sekitar waktu yang sama, kantor berita negara Suriah, SANA, melaporkan ledakan mengguncang bandara Damaskus.
Setelah insiden itu, Dewan Regional Golan mengatakan tidak ada tindakan penanganan keselamatan khusus yang dilakukan, setelah Dewan berkonsultasi dengan militer Israel. Pihak berwenang mendesak warga untuk menjaga rutinitas mereka.
Pada 12 November, seorang tokoh senior kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) yang berada di Damaskus menjadi sasaran serangan udara yang diduga dilakukan IDF.
Perbatasan utara Israel relatif sepi sejak kelompok Hizbullah Lebanon menembakkan beberapa rudal anti-tank ke pangkalan militer dan sebuah jip militer tepat di dalam perbatasan Israel utara dengan Lebanon pada bulan September lalu. Tak ada korban cedera dalam serangan misil Hizbullah kala itu.
Pada hari Senin tentara negara Yahudi itu meluncurkan latihan militer di Israel utara. Sejumlah pesawat, kendaraan dan pasukan IDF ikut serta dalam latihan yang dirancang untuk menguji kesiapan Komando Utara tersebut.
Hizbullah yang didukung Iran dipandang oleh IDF sebagai salah satu musuh yang paling tangguh, dengan gudang roket dan rudal yang lebih besar daripada kebanyakan negara. Israel dan Hizbullah terakhir kali berperang pada tahun 2006, meskipun beberapa tahun terakhir telah terjadi insiden saling tembak lintas perbatasan. IDF juga telah menargetkan lusinan kargo Hizbullah dalam serangan udara di Lebanon dan Suriah.
"IDF mengidentifikasi empat peluncuran dari wilayah Suriah menuju wilayah Israel yang ditembak jatuh oleh tentara yang mengoperasikan sistem pertahanan rudal Iron Dome," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Times of Israel.
Militer Zionis mengatakan tak ada proyektil yang mendarat di perbatasan Israel.
Sekitar waktu yang sama, kantor berita negara Suriah, SANA, melaporkan ledakan mengguncang bandara Damaskus.
Setelah insiden itu, Dewan Regional Golan mengatakan tidak ada tindakan penanganan keselamatan khusus yang dilakukan, setelah Dewan berkonsultasi dengan militer Israel. Pihak berwenang mendesak warga untuk menjaga rutinitas mereka.
Pada 12 November, seorang tokoh senior kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) yang berada di Damaskus menjadi sasaran serangan udara yang diduga dilakukan IDF.
Perbatasan utara Israel relatif sepi sejak kelompok Hizbullah Lebanon menembakkan beberapa rudal anti-tank ke pangkalan militer dan sebuah jip militer tepat di dalam perbatasan Israel utara dengan Lebanon pada bulan September lalu. Tak ada korban cedera dalam serangan misil Hizbullah kala itu.
Pada hari Senin tentara negara Yahudi itu meluncurkan latihan militer di Israel utara. Sejumlah pesawat, kendaraan dan pasukan IDF ikut serta dalam latihan yang dirancang untuk menguji kesiapan Komando Utara tersebut.
Hizbullah yang didukung Iran dipandang oleh IDF sebagai salah satu musuh yang paling tangguh, dengan gudang roket dan rudal yang lebih besar daripada kebanyakan negara. Israel dan Hizbullah terakhir kali berperang pada tahun 2006, meskipun beberapa tahun terakhir telah terjadi insiden saling tembak lintas perbatasan. IDF juga telah menargetkan lusinan kargo Hizbullah dalam serangan udara di Lebanon dan Suriah.
(mas)