Pejabat AS: Bos Baru ISIS 'Bukan Siapa-siapa'
A
A
A
WASHINGTON - Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) menilai sosok pemimpin baru ISIS bukan sosok penting. Menurutnya, pemimpin baru ISIS "bukanlah siapa-siapa" dengan reputasi yang jelas. Meski begitu, AS berharap dia akan segera dibunuh.
ISIS pekan lalu mengumumkan Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi sebagai pemimpin barunya setelah serangan pasukan komando AS membunuh Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin utama kelompok ekstrimis itu. (Baca juga: Lewat Rekaman Audio, ISIS Umumkan Pengganti Al-Baghdadi )
Seorang pejabat senior AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa pemantauan media sosial ISIS menunjukkan bahwa bahkan pengikutnya tidak tahu banyak tentang Hashimi.
"Itu telah menjadi masalah besar di, jika Anda mau, dunia media sosial ISIS. Orang ini tampaknya bukan siapa-siapa," kata pejabat itu kepada wartawan.
"Sedikit yang kita tahu tentang dia, kita tidak terkesan. Dan jika dia di Irak atau Suriah, kita tidak berpikir dia terlalu lama di dunia," imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (7/11/2019).
Pejabat itu menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut, termasuk apakah, seperti Baghdadi, Hashimi telah ditahan di beberapa titik oleh pasukan AS.
Presiden Donald Trump minggu lalu dalam sebuah tweetnya menyinggung pemimpin baru ISIS. "Kita tahu persis siapa dia," kata Trump saat itu.
Meski begitu, hingga saat ini, sedikit sekali informasi yang muncul tentang Hashimi.
Baghdadi, yang memimpin ISIS sejak 2014, telah menjadi orang yang paling dicari di dunia untuk serangan gerilyawan baik di wilayah Irak dan Suriah maupun di luar negeri.
Kelompok ekstrimis itu mengkonfirmasi bahwa warga Irak berusia 48 tahun tersebut tewas dalam serangan di provinsi Idlib barat laut Suriah.
ISIS pekan lalu mengumumkan Abu Ibrahim al-Hashimi al-Quraishi sebagai pemimpin barunya setelah serangan pasukan komando AS membunuh Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin utama kelompok ekstrimis itu. (Baca juga: Lewat Rekaman Audio, ISIS Umumkan Pengganti Al-Baghdadi )
Seorang pejabat senior AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa pemantauan media sosial ISIS menunjukkan bahwa bahkan pengikutnya tidak tahu banyak tentang Hashimi.
"Itu telah menjadi masalah besar di, jika Anda mau, dunia media sosial ISIS. Orang ini tampaknya bukan siapa-siapa," kata pejabat itu kepada wartawan.
"Sedikit yang kita tahu tentang dia, kita tidak terkesan. Dan jika dia di Irak atau Suriah, kita tidak berpikir dia terlalu lama di dunia," imbuhnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (7/11/2019).
Pejabat itu menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut, termasuk apakah, seperti Baghdadi, Hashimi telah ditahan di beberapa titik oleh pasukan AS.
Presiden Donald Trump minggu lalu dalam sebuah tweetnya menyinggung pemimpin baru ISIS. "Kita tahu persis siapa dia," kata Trump saat itu.
Meski begitu, hingga saat ini, sedikit sekali informasi yang muncul tentang Hashimi.
Baghdadi, yang memimpin ISIS sejak 2014, telah menjadi orang yang paling dicari di dunia untuk serangan gerilyawan baik di wilayah Irak dan Suriah maupun di luar negeri.
Kelompok ekstrimis itu mengkonfirmasi bahwa warga Irak berusia 48 tahun tersebut tewas dalam serangan di provinsi Idlib barat laut Suriah.
(ian)