China Sempurnakan Sistem Pengangkatan Pemimpin Hong Kong

HONG KONG - Pejabat parlemen China Shen Chunyao menyatakan Beijing akan menyempurnakan cara pemimpin Hong Kong dipilih dan diganti serta tak akan mentoleransi separatisme atau ancaman bagi keamanan nasional di sana.

Unjuk rasa anti-pemerintah di Hong Kong selama lima bulan terakhir menjadi tantangan terbesar popularitas pemerintahan Presiden China Xi Jinping sejak dia menjabat pada 2012.

Para pejabat senior Partai Komunis China berjanji memastikan stabilitas Hong Kong setelah pertemuan tertutup selama empat hari di Beijing. Pernyataan itu menegaskan pentingnya Hong Kong bagi partai yang mengutamakan stabilitas itu.

Saat berbicara tentang hasil pertemuan itu, pejabat parlemen Shen Chunyao menyatakan Hong Kong menjadi topik penting dalam pertemuan yang mengumpulkan sekitar 370 pejabat mulai dari Xi hingga level di bawahnya.

"Pertemuan ini menekankan bahwa satu negara menjadi pondasi untuk dua sistem dan partai akan mendukung Kawasan Administrasi Khusus yang termasuk Makau, untuk memperkuat upaya penegakan hukum mereka," papar Shen yang menjabat sebagai kepala Komite Hukum Dasar di parlemen.

Hukum Dasar merupakan konstitusi mini Hong Kong yang mengelola hubungan kota itu dengan pemerintah pusat China di Beijing. "Pertemuan itu memutuskan untuk menyempurnakan sistem untuk memilih dan mengganti para pemimpin Hong Kong dan Makau serta pejabat senior lain di sana," ujar Shen tanpa memberi penjelasan lebih rinci.

Empat chief executive Hong Kong dipilih oleh komite pemilihan kecil yang diisi oleh para loyalis Beijing.