Aksi Demonstrasi Irak, Utusan PBB Serukan Dialog
A
A
A
BAGHDAD - Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Irak, Jeanine Hennis-Plasschaert, menyerukan diadakannya dialog nasional untuk menyelesaikan aksi protes anti-pemerintah yang sedang berlangsung di Irak.
Hennis-Plasschaert mengutuk meningkatnya korban dalam aksi protes dengan kekerasan.
"Kekerasan tidak pernah menjadi jawaban, perlindungan kehidupan adalah keharusan utama," katanya dikutip oleh pernyataan yang dikeluarkan oleh Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) yang dilansir dari Xinhua, Rabu (30/10/2019).
Ia mengatakan bahwa protes di seluruh Irak, khususnya di Karbala, mengkhawatirkan ketika laporan saksi menunjukkan bahwa tembakan langsung digunakan terhadap demonstran, yang menyebabkan banyak korban.
"Dialog nasional sangat dibutuhkan untuk menemukan tanggapan yang cepat dan bermakna," kata kepala UNAMI itu.
"Lingkaran setan yang kejam ini harus berakhir," imbuhnya, seraya menambahkan bahwa PBB berdiri bersama rakyat Irak dan siap membantu dalam dialog ini.
Sebelumnya, pihak berwenang Irak mengatakan bahwa sejumlah pengunjuk rasa dan anggota keamanan terluka di pusat kota Karbala selama protes anti-pemerintah atas pengangguran, korupsi dan kurangnya layanan publik.
Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Independen Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan satu orang tewas sementara 193 lainnya, termasuk 143 personel keamanan dan 50 pengunjuk rasa, terluka dalam protes semalam di Karbala.
Awal bulan ini, protes besar-besaran meletus di Ibu Kota Baghdad dan provinsi-provinsi tengah dan selatan karena alasan yang sama.
Pemerintah Irak telah menanggapi dengan menghadirkan paket-paket reformasi yang bertujuan memberikan kesempatan kerja, membangun kompleks perumahan, membayar tunjangan kepada orang miskin dan meningkatkan perang melawan korupsi.
Hennis-Plasschaert mengutuk meningkatnya korban dalam aksi protes dengan kekerasan.
"Kekerasan tidak pernah menjadi jawaban, perlindungan kehidupan adalah keharusan utama," katanya dikutip oleh pernyataan yang dikeluarkan oleh Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) yang dilansir dari Xinhua, Rabu (30/10/2019).
Ia mengatakan bahwa protes di seluruh Irak, khususnya di Karbala, mengkhawatirkan ketika laporan saksi menunjukkan bahwa tembakan langsung digunakan terhadap demonstran, yang menyebabkan banyak korban.
"Dialog nasional sangat dibutuhkan untuk menemukan tanggapan yang cepat dan bermakna," kata kepala UNAMI itu.
"Lingkaran setan yang kejam ini harus berakhir," imbuhnya, seraya menambahkan bahwa PBB berdiri bersama rakyat Irak dan siap membantu dalam dialog ini.
Sebelumnya, pihak berwenang Irak mengatakan bahwa sejumlah pengunjuk rasa dan anggota keamanan terluka di pusat kota Karbala selama protes anti-pemerintah atas pengangguran, korupsi dan kurangnya layanan publik.
Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia Independen Irak mengatakan dalam sebuah pernyataan satu orang tewas sementara 193 lainnya, termasuk 143 personel keamanan dan 50 pengunjuk rasa, terluka dalam protes semalam di Karbala.
Awal bulan ini, protes besar-besaran meletus di Ibu Kota Baghdad dan provinsi-provinsi tengah dan selatan karena alasan yang sama.
Pemerintah Irak telah menanggapi dengan menghadirkan paket-paket reformasi yang bertujuan memberikan kesempatan kerja, membangun kompleks perumahan, membayar tunjangan kepada orang miskin dan meningkatkan perang melawan korupsi.
(ian)