Polisi Buru Pria Vietnam Dalang 'Kontainer 39 Mayat' di Inggris
A
A
A
HANOI - Temuan truk kontainer berisi 39 mayat warga asing di Essex, Inggris, berbuntut panjang. Polisi Vietnam sedang memburu pria warga setempat yang dituduh sebagai salah satu dalang penyelundupan manusia tersebut.
Sosok pria Vietnam yang diburu polisi itu diketahui bernama Truong. Dia dituduh sebagai kepala "cincin global" penyelundupan manusia di negara tersebut, yang meraup keuntungan dari keluarga yang putus asa.
Dari 39 jasad di truk kontainer, 24 di antaranya diyakini berasal dari provinsi Ha Tinh dan Nghe An, Vietnam. Puluhan korban lainnya diyakini sebagai warga China. (Baca: SMS Menyayat Hati Terduga 'Kontainer 39 Mayat' di Inggris )
"Sekalipun geng-geng (penyelundup manusia) ini suka bersembunyi di bayang-bayang, nama mereka dibisikkan di komunitas," kata sumber polisi setempat, seperti dikutip Daily Mirror, Rabu (30/10/2019).
"Ketika mereka sekarang mengancam keluarga-keluarga yang diselundupkan dengan kekerasan untuk membuat mereka tetap diam, setiap hari polisi membangun gambar tentang operasi yang Truong awasi," ujarnya.
Menurut Daily Mirror, Truong adalah orang tua Pham Thi Tra My, 26, perempuan yang meninggal di truk kontainer setelah mengirim SMS kepada ibunya. Ibu korban mengklaim putrinya telah membayar uang senilai USD22.000, sebagai bagian pertama dari biaya USD40.000 untuk menyelundupkan perempuan muda itu ke Eropa.
Saudara korban mengatakan itu adalah upaya kedua Pham untuk memasuki Inggris, setelah sebelumnya ditangkap dan dipulangkan melintasi Selat Inggris.
Polisi juga memburu dua pria bersaudara atas tuduhan perdagangan manusia dan pembunuhan orang. Ronan Hughes, 40, dan Christopher Hughes, 34, asal Armagh di Irlandia Utara yang menjalankan bisnis pengangkutan barang ikut terlibat dalam kasus penyelundupan manusia tersebut.
"Menemukan dan berbicara kepada dua bersaudara sangat penting. Kami percaya mereka berada di Irlandia Utara tetapi mereka juga memiliki kaitan dengan Republik Irlandia," kata Kepala Detektif Kepolisian Essex, Stuart Hooper, yang memimpin penyelidikan.
Truk kontainer berpendingin berisi 39 mayat itu ditemukan di sebuah taman industri di Essex, Rabu pekan lalu. Ke-39 jasad itu terdiri dari delapan jasad perempuan dan 31 jasad pria.
Sopir truk, Mo Robinson, 25, asal; Craigavon, Irlandia Utara, menghadapi 39 dakwaan pembunuhan, konspirasi untuk lalu lintas penyelundupan manusia dan pencucian uang. Dia akan muncul di Old Bailey (Pengadilan Kriminal Pusat) di London bulan depan.
Sosok pria Vietnam yang diburu polisi itu diketahui bernama Truong. Dia dituduh sebagai kepala "cincin global" penyelundupan manusia di negara tersebut, yang meraup keuntungan dari keluarga yang putus asa.
Dari 39 jasad di truk kontainer, 24 di antaranya diyakini berasal dari provinsi Ha Tinh dan Nghe An, Vietnam. Puluhan korban lainnya diyakini sebagai warga China. (Baca: SMS Menyayat Hati Terduga 'Kontainer 39 Mayat' di Inggris )
"Sekalipun geng-geng (penyelundup manusia) ini suka bersembunyi di bayang-bayang, nama mereka dibisikkan di komunitas," kata sumber polisi setempat, seperti dikutip Daily Mirror, Rabu (30/10/2019).
"Ketika mereka sekarang mengancam keluarga-keluarga yang diselundupkan dengan kekerasan untuk membuat mereka tetap diam, setiap hari polisi membangun gambar tentang operasi yang Truong awasi," ujarnya.
Menurut Daily Mirror, Truong adalah orang tua Pham Thi Tra My, 26, perempuan yang meninggal di truk kontainer setelah mengirim SMS kepada ibunya. Ibu korban mengklaim putrinya telah membayar uang senilai USD22.000, sebagai bagian pertama dari biaya USD40.000 untuk menyelundupkan perempuan muda itu ke Eropa.
Saudara korban mengatakan itu adalah upaya kedua Pham untuk memasuki Inggris, setelah sebelumnya ditangkap dan dipulangkan melintasi Selat Inggris.
Polisi juga memburu dua pria bersaudara atas tuduhan perdagangan manusia dan pembunuhan orang. Ronan Hughes, 40, dan Christopher Hughes, 34, asal Armagh di Irlandia Utara yang menjalankan bisnis pengangkutan barang ikut terlibat dalam kasus penyelundupan manusia tersebut.
"Menemukan dan berbicara kepada dua bersaudara sangat penting. Kami percaya mereka berada di Irlandia Utara tetapi mereka juga memiliki kaitan dengan Republik Irlandia," kata Kepala Detektif Kepolisian Essex, Stuart Hooper, yang memimpin penyelidikan.
Truk kontainer berpendingin berisi 39 mayat itu ditemukan di sebuah taman industri di Essex, Rabu pekan lalu. Ke-39 jasad itu terdiri dari delapan jasad perempuan dan 31 jasad pria.
Sopir truk, Mo Robinson, 25, asal; Craigavon, Irlandia Utara, menghadapi 39 dakwaan pembunuhan, konspirasi untuk lalu lintas penyelundupan manusia dan pencucian uang. Dia akan muncul di Old Bailey (Pengadilan Kriminal Pusat) di London bulan depan.
(mas)