Rusia: AS Lindungi Para Penyelundup Minyak di Suriah
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengecam rencana Amerika Serikat (AS) mempertahankan dan menambah kehadiran militernya di Suriah timur.
Menurut Rusia, langkah AS itu dimotivasi oleh keinginan melindungi para penyelundup minyak dan bukan karena khawatir dengan masalah keamanan di kawasan.
Menteri Pertahanan (Menhan) AS Mark Esper menyatakan, Washington akan mengirim kendaraan militer dan tentara ke ladang-ladang minyak Suriah untuk mencegahnya jatuh ke tangan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Komentar itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump awal bulan ini menarik sekitar 1.000 personil militer AS di Suriah timur laut.
Kemhan Rusia menyatakan Washington tidak memiliki mandat sesuai hukum internasional atau hukum AS untuk meningkatkan kehadiran militer di Suriah. "Aksi terbaru Washington, menguasai dan mempertahankan kontrol militer atas ladang-ladang minyak di Suriah timur, jelas sebagai bandit negara internasional," ungkap pernyataan Kemhan Rusia, dilansir Reuters.
"Pasukan dan perusahaan keamanan swasta AS di Suriah timur melindungi para penyelundup minyak yang menghasilkan lebih dari USD30 juta per bulan," papar pernyataan Kemhan Rusia.
Rusia merupakan pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan membantunya membalik situasi dalam perang sipil Suriah. Moskow menegaskan, kehadiran militer AS di Suriah ilegal.
Menurut Rusia, langkah AS itu dimotivasi oleh keinginan melindungi para penyelundup minyak dan bukan karena khawatir dengan masalah keamanan di kawasan.
Menteri Pertahanan (Menhan) AS Mark Esper menyatakan, Washington akan mengirim kendaraan militer dan tentara ke ladang-ladang minyak Suriah untuk mencegahnya jatuh ke tangan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Komentar itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump awal bulan ini menarik sekitar 1.000 personil militer AS di Suriah timur laut.
Kemhan Rusia menyatakan Washington tidak memiliki mandat sesuai hukum internasional atau hukum AS untuk meningkatkan kehadiran militer di Suriah. "Aksi terbaru Washington, menguasai dan mempertahankan kontrol militer atas ladang-ladang minyak di Suriah timur, jelas sebagai bandit negara internasional," ungkap pernyataan Kemhan Rusia, dilansir Reuters.
"Pasukan dan perusahaan keamanan swasta AS di Suriah timur melindungi para penyelundup minyak yang menghasilkan lebih dari USD30 juta per bulan," papar pernyataan Kemhan Rusia.
Rusia merupakan pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan membantunya membalik situasi dalam perang sipil Suriah. Moskow menegaskan, kehadiran militer AS di Suriah ilegal.
(sfn)