Korban Tewas Demonstrasi Irak Tembus 44 Jiwa

BAGHDAD - Korban tewas akibat demonstrasi yang berujung kerusuhan di Irak dilaporkan meningkat menjadi 44 jiwa. Sebagian besar dari mereka tewas dalam 24 jam terakhir, karena kerusuhan meningkat dengan cepat di seluruh negara itu, meski sudah ada permintaan dari Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi agar masyarakat Irak tenang menghadapi kondisi ini.

Mahdi, seperti dilansir Reuters pada Jumat (4/10/2019), mengatakan, dia memahami frustrasi publik, tetapi tidak ada solusi ajaib untuk masalah Irak. Dia membuat janji reformasi, tetapi hal ini ditanggapi sinis oleh para demonstran.

Demonstrasi telah meningkat setiap harinya sejak meletus pada hari Selasa, menyapu seluruh negara secara spontan, tanpa adanya dukungan publik dari kelompok politik dan mengejutkan pihak berwenang.

Pasukan keamanan telah menembakkan peluru tajam ke kerumunan yang sebagian besar adalah pemuda. Ratusan orang telah terluka, termasuk anggota pasukan keamanan serta demonstran.

Sebelumnya, kantor Mahdi menyatakan, pemimpin Irak itu siap untuk bertemu dengan perwakilan pengunjuk rasa. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh media lokal kantor PM Mahdi menyatakan, pihaknya "melanjutkan kontak" dengan para pengunjuk rasa dalam upaya untuk mengakhiri krisis politik dan "kembali ke kehidupan normal".

“Abdul Mahdi siap untuk bertemu dengan perwakilan demonstran damai untuk mempertimbangkan tuntutan sah mereka," sebut bunyi pernyataan itu.