Perusahaan Keamanan Spanyol Mata-matai Assange di Kedubes Ekuador untuk CIA
A
A
A
MADRID - Pengadilan Tinggi Spanyol tengah melakukan penyelidikan terhadap kegiatan sebuah perusahaan keamanan swasta negara itu, Undercover Global SL, yang telah disewa oleh pemerintah Ekuador untuk melindungi Kedutaan Besarnya di London. Namun, perusahaan itu juga ditengarai memata-matai Julian Assange, yang mengungsi ke sana selama tujuh tahun, untuk kepentingan badan intelijen Amerika Serikat (AS) CIA, seperti dilaporkan oleh El Pais.
El Pais pertama kali melaporkan kegiatan spionase itu pada bulan Juli berdasarkan dokumen, pernyataan dan rekaman. Perusahaan itu diketahui memasang kamrea baru di Kedutaan Besar (Kedubes) Ekuador pada awal Desember 2017. Kala itu pemilik perusahaan, David Morales, memerintahkan teknisi untuk memasang titik akses streaming eksternal sehingga semua rekaman dapat diakses oleh AS. Lusinan pertemuan antara Assange, pengunjung dan pengacaranya dengan demikian telah direkam sepanjang waktu dari Desember 2017 hingga Maret 2018 dan diserahkan ke badan intelijen AS.
Investigasi terhadap Morales dan perusahaannya diperintahkan oleh hakim Jose de la Mata beberapa minggu setelah media itu pertama kali menerbitkan rekaman dan audio yang menuduh bahwa perusahaan melakukan kegiatan mata-mata terhadap pendiri WikiLeaks tersebut. Media itu mengikuti pengaduan pidana yang diajukan oleh Assange sendiri, di mana ia menuduh Undercover Global SL dan pemiliknya karena melanggar privasi dan kerahasiaan hak istimewa klien-jaksa.
El Pais berargumen bahwa Morales, yang merupakan mantan anggota militer, telah berulang kali menyatakan secara lisan dan tertulis bahwa ia telah bekerja untuk AS meskipun disewa oleh pemerintah Ekuador dan dinas intelijen atas nama Presiden Ekuador Rafael Correa. Rafael Correa merupakan orang yang memberikan kewarganegaraan Ekuador kepada Assange, yang kelahiran Australia, pada tahun 2012 untuk menyembunyikannya di kedutaan negara itu di London.
Menurut laporan itu praktik mata-mata itu terus dilakukan oleh karyawan keamanan di Kedubes terhadap Assange, termasuk memantau aktivitas, mood, percakapan, dan menulis laporan rahasia setiap hari yang dikirim ke Morales dan kemudian diduga diserahkan ke intelijen AS.
Salah satu kasus pengawasan yang sangat menonjol terjadi ketika pemilik Undercover Global SL dilaporkan memerintahkan pertemuan antara kepala dinas rahasia Ekuador, Rommy Vallejo, dan Assange pada bulan Desember 2017 ketika mereka merencanakan keluarnya pendiri WikiLeaks ke negara lain. Meskipun operasi yang diakui itu akhirnya ditolak oleh Assange, yang melihatnya sebagai "kekalahan", rekaman audio dan video dari pertemuan itu diduga kemudian diserahkan kepada dinas intelijen AS, yang akhirnya mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk Assange.
Juga telah dilaporkan bahwa meskipun Assange begitu paranoid tentang pengawasan yang dilakukan terhadapnya dan melakukan beberapa pertemuan di kamar mandi wanita, termasuk dengan pengacaranya Aitor Martinez, Morales memerintahkan agar mikrofon dipasang di alat pemadam kebakaran kedutaan di sana.
Kegiatan spionase terhadap pendiri WikiLeaks itu dilaporkan meningkat di bawah pemerintahan pemimpin Ekuador yang berkuasa saat ini, yang menjabat pada Mei 2017 dan menyerahkan Assange kepada otoritas Inggris pada bulan April lalu.
Pada bulan Juli pemilik Undercover Global SL menolak untuk menanggapi laporan El Pais ini tentang apakah perusahaannya telah memata-matai Assange.
“Semua informasi bersifat rahasia dan itu milik pemerintah Ekuador. Kami hanya melakukan pekerjaan. Saya tidak bisa mengomentari apa pun yang kami lakukan di sana, saya tidak bisa memberikan detail apa pun, "kata Morales dalam percakapan telepon seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (28/9/2019).
Pada 2010, editor Australia dan pendiri situs web whistleblower WikiLeaks memperoleh dan menerbitkan serangkaian kabel diplomatik AS yang diberikan oleh mantan analis intelijen Angkatan Darat AS Chelsea Manning. Pemerintah AS lantas meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap WikiLeaks dan Assange atas dasar memperoleh secara tidak sah dan mengungkapkan dokumen rahasia yang terkait dengan pertahanan nasional.
Assange telah dilindungi di Kedutaan Besar Ekuador di London sejak 2012 hingga April 2019, ketika ia diserahkan ke pihak berwenang Inggris oleh Ekuador.
El Pais pertama kali melaporkan kegiatan spionase itu pada bulan Juli berdasarkan dokumen, pernyataan dan rekaman. Perusahaan itu diketahui memasang kamrea baru di Kedutaan Besar (Kedubes) Ekuador pada awal Desember 2017. Kala itu pemilik perusahaan, David Morales, memerintahkan teknisi untuk memasang titik akses streaming eksternal sehingga semua rekaman dapat diakses oleh AS. Lusinan pertemuan antara Assange, pengunjung dan pengacaranya dengan demikian telah direkam sepanjang waktu dari Desember 2017 hingga Maret 2018 dan diserahkan ke badan intelijen AS.
Investigasi terhadap Morales dan perusahaannya diperintahkan oleh hakim Jose de la Mata beberapa minggu setelah media itu pertama kali menerbitkan rekaman dan audio yang menuduh bahwa perusahaan melakukan kegiatan mata-mata terhadap pendiri WikiLeaks tersebut. Media itu mengikuti pengaduan pidana yang diajukan oleh Assange sendiri, di mana ia menuduh Undercover Global SL dan pemiliknya karena melanggar privasi dan kerahasiaan hak istimewa klien-jaksa.
El Pais berargumen bahwa Morales, yang merupakan mantan anggota militer, telah berulang kali menyatakan secara lisan dan tertulis bahwa ia telah bekerja untuk AS meskipun disewa oleh pemerintah Ekuador dan dinas intelijen atas nama Presiden Ekuador Rafael Correa. Rafael Correa merupakan orang yang memberikan kewarganegaraan Ekuador kepada Assange, yang kelahiran Australia, pada tahun 2012 untuk menyembunyikannya di kedutaan negara itu di London.
Menurut laporan itu praktik mata-mata itu terus dilakukan oleh karyawan keamanan di Kedubes terhadap Assange, termasuk memantau aktivitas, mood, percakapan, dan menulis laporan rahasia setiap hari yang dikirim ke Morales dan kemudian diduga diserahkan ke intelijen AS.
Salah satu kasus pengawasan yang sangat menonjol terjadi ketika pemilik Undercover Global SL dilaporkan memerintahkan pertemuan antara kepala dinas rahasia Ekuador, Rommy Vallejo, dan Assange pada bulan Desember 2017 ketika mereka merencanakan keluarnya pendiri WikiLeaks ke negara lain. Meskipun operasi yang diakui itu akhirnya ditolak oleh Assange, yang melihatnya sebagai "kekalahan", rekaman audio dan video dari pertemuan itu diduga kemudian diserahkan kepada dinas intelijen AS, yang akhirnya mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk Assange.
Juga telah dilaporkan bahwa meskipun Assange begitu paranoid tentang pengawasan yang dilakukan terhadapnya dan melakukan beberapa pertemuan di kamar mandi wanita, termasuk dengan pengacaranya Aitor Martinez, Morales memerintahkan agar mikrofon dipasang di alat pemadam kebakaran kedutaan di sana.
Kegiatan spionase terhadap pendiri WikiLeaks itu dilaporkan meningkat di bawah pemerintahan pemimpin Ekuador yang berkuasa saat ini, yang menjabat pada Mei 2017 dan menyerahkan Assange kepada otoritas Inggris pada bulan April lalu.
Pada bulan Juli pemilik Undercover Global SL menolak untuk menanggapi laporan El Pais ini tentang apakah perusahaannya telah memata-matai Assange.
“Semua informasi bersifat rahasia dan itu milik pemerintah Ekuador. Kami hanya melakukan pekerjaan. Saya tidak bisa mengomentari apa pun yang kami lakukan di sana, saya tidak bisa memberikan detail apa pun, "kata Morales dalam percakapan telepon seperti dikutip dari Sputnik, Minggu (28/9/2019).
Pada 2010, editor Australia dan pendiri situs web whistleblower WikiLeaks memperoleh dan menerbitkan serangkaian kabel diplomatik AS yang diberikan oleh mantan analis intelijen Angkatan Darat AS Chelsea Manning. Pemerintah AS lantas meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap WikiLeaks dan Assange atas dasar memperoleh secara tidak sah dan mengungkapkan dokumen rahasia yang terkait dengan pertahanan nasional.
Assange telah dilindungi di Kedutaan Besar Ekuador di London sejak 2012 hingga April 2019, ketika ia diserahkan ke pihak berwenang Inggris oleh Ekuador.
(ian)