Putra Mahkota Saudi dan Bos Pentagon Bahas Penempatan Pasukan AS

Kamis, 26 September 2019 - 15:15 WIB
Putra Mahkota Saudi...
Putra Mahkota Saudi dan Bos Pentagon Bahas Penempatan Pasukan AS
A A A
RIYADH - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menerima telepon dari Kepala Pentagon Mark Esper hari Rabu. Keduanya membahas pengiriman dan penempatan pasukan Amerika Serikat (AS) yang bersifat defensi di Kerajaan Saudi.

Kontak telepon calon raja Saudi dengan Menteri Pertahanan Amerika itu dilaporkan kantor berita negara Arab Saudi, SPA, Kamis (26/9/2019).

"Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan kepada Mark Esper bahwa serangan baru-baru ini terhadap fasilitas minyak Aramco adalah eskalasi berbahaya bagi seluruh dunia yang membutuhkan pertahanan tangguh untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional," tulis SPA.

Dalam percakapan telepon tersebut, Esper menegaskan bahwa Amerika Serikat akan melakukan segala yang diperlukan untuk membantu Kerajaan Arab Saudi mempertahankan diri.

Esper menekankan bahwa kebijakan agresif Iran, yang membuat tidak stabil kawasan Timur Tengah, harus diatasi. Dia memperbarui rasa terima kasihnya kepada Kerajaan Saudi karena bergabung dengan Aliansi Internasional untuk Keselamatan dan Perlindungan Navigasi Maritim dan perannya dalam berkontribusi pada keamanan navigasi dan perdagangan global.

Seperti diketahui, dua kilang minyak Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais diserang secara besar-besaran pada 14 September lalu. Serangan itu telah melumpuhkan separuh dari total produksi minyak kerajaan.

Kementerian Pertahanan Saudi menyimpulkan serangan dilakukan dengan puluhan pesawat nirawak bersenjata dan rudal. Sembari menunjukkan puing-puing pesawat nirawak dan rudal, kementerian itu menyatakan senjata yang digunakan untuk menyerang dibuat oleh Iran.

Washington menuduh Iran sebagai pelaku serangan, namun Teheran membantah. Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, AS dan Saudi tak percaya dengan klaim Houthi. Alasannya, serangan datang dari arah utara atau bukan dari arah Yaman. Selain itu, AS dan Saudi tak percaya Houthi memiliki kemampuan untuk melakukan serangan sehebat itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1105 seconds (0.1#10.140)