Perundingan Damai AS-Taliban Runtuh, Pakistan Kecewa Berat

Kamis, 19 September 2019 - 15:49 WIB
Perundingan Damai AS-Taliban Runtuh, Pakistan Kecewa Berat
Perundingan Damai AS-Taliban Runtuh, Pakistan Kecewa Berat
A A A
ISLAMABAD - Pakistan kecewa dengan kegagalan Amerika Serikat dan kelompok Taliban mencapai kesepakatan damai selama pembicaraan di Doha, Qatar. Hal itu diungkapkan Perdana Menteri Imran Khan.

"Ini sangat tragis. Mereka hampir menandatangani perjanjian perdamaian. Saya mengadakan pertemuan dengan Presiden Trump di New York pada hari Senin dan akan bersikeras bahwa dialog perdamaian akan dilanjutkan," kata Khan pada jumpa pers, seperti dikutip Sputnik dari surat kabar Dawn, Kamis (19/9/2019).

Khan menekankan bahwa dia terkejut dengan pengumuman Trump tentang berakhirnya perundingan. Khan juga menunjukkan pentingnya mencapai perdamaian di Afghanistan untuk seluruh wilayah Asia Tengah.

Awal bulan ini, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pembicaraan damai dengan Taliban "mati" setelah kelompok itu mengklaim bertanggung jawab atas serangan teroris di Kabul yang menewaskan seorang prajurit AS. Insiden itu terjadi pada 2 September, hanya beberapa jam setelah Perwakilan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afganistan Zalmay Khalilzad telah berbagi dengan para pemimpin negara mengenai perincian kesepakatan damai yang dirancang oleh Taliban dan Washington selama perundingan putaran kesembilan di Ibu Kota Qatar, Doha.

Kedua belah pihak telah hampir setahun berusaha untuk menegosiasikan kesepakatan damai yang akan memastikan penarikan pasukan asing dengan imbalan jaminan dari Taliban bahwa negara itu tidak akan menjadi surga yang aman bagi kelompok teroris.

Namun pembicaraan itu mengecualikan pemerintah Afghanistan karena Taliban menganggapnya sebagai boneka AS. Putaran pembicaraan terakhir di Doha selesai pada 1 September. Khalilzad mengatakan bahwa Washington dan Taliban "berada di ambang kesepakatan."

Sementara itu, Taliban telah meningkatkan serangan di Afghanistan menjelang pemilihan presiden, yang dijadwalkan berlangsung pada 28 September mendatang.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5276 seconds (0.1#10.140)