Penampakan Sarang ISIS Dijatuhi Bom 80.000 Pound oleh F-35 AS

Jum'at, 13 September 2019 - 13:48 WIB
Penampakan Sarang ISIS...
Penampakan Sarang ISIS Dijatuhi Bom 80.000 Pound oleh F-35 AS
A A A
WASHINGTON - Sebuah citra satelit menunjukkan kondisi lokasi persembunyian ISIS di Pulau Qanus, Irak yang dibom besar-besaran oleh Amerika Serikat (AS). Sarang kelompok teroris itu dijatuhi bom seberat 80.000 pound (36.287 kg) oleh jet tempur siluman F-35 dan jet F-15 Amerika.

Pengeboman itu terjadi hari Selasa lalu. Juru bicara Counter Terrorism Service (CTS) Irak, Sabah Al-Numaan, mengatakan serangan jet-jet tempur Amerika di Pulau Qanus menewaskan sekitar 25 petempur Islamic State atau ISIS.

Citra satelit yang diambil oleh Planet Labs, Inc., menunjukkan pulau itu berubah menjadi kawah berasap. Padahal sebelum dibom, pulau itu tertutup dedaunan hijau dan hutan.

Wim Zwijnenburg, seorang peneliti senior di PAX, sebuah organisasi nonpemerintah Belanda yang berspesialisasi dalam konflik dan lingkungan, mengatakan kepada Fox News, Jumat (13/9/2019), bahwa gambar sejarah menunjukkan pulau itu tidak memiliki struktur bangunan. Artinya, kemungkinan tidak ada fasilitas bawah tanah.

Zwijnenburg mengatakan pulau yang berada di sekitar Sungai Tigris, selatan Mosul, telah menjadi sasaran di masa lalu. Posisi militer AS yang terdekat adalah di Lapangan Terbang Qayyarah, sekitar 10 mil jauhnya. Lapangan terbang itu ditempati oleh koalisi internasional anti-ISIS pimpinan AS.

Juru bicara Satuan Tugas Gabungan Operation Inherent Resolve (OIR), Kolonel Myles B Caggins III, mengatakan kepada Fox News bahwa sekitar puluhan teroris tewas dalam serangan udara di pulau tersebut.

Caggins mengatakan bom yang dijatuhkan adalah GBU-31 berpemandu laser. "Koalisi menerapkan standar yang ketat untuk proses penargetan kami dan mengambil upaya luar biasa untuk melindungi orang-orang yang tidak berperang," kata Caggins. (Baca: Dahsyatnya F-35 dan F-15 AS Jatuhkan Bom 80.000 Pound di Irak )

Dia membenarkan bahwa pasukan CTS telah memeriksa dan membersihkan area setelah pengeboman.

"Operasi pembersihan darat lanjutan dilakukan oleh Batalyon Pasukan Operasi Khusus ke-2 Irak untuk membongkar pusat transit utama bagi anggota Daesh (ISIS) yang bergerak dari Suriah dan gurun Jazeera ke Mosul, Makhmour, dan wilayah Kirkuk," katanya.

"Serangan udara ini meniadakan medan dan tempat persembunyian ISIS untuk penyelundupan bantuan mematikan dan petempurnya," imbuh Caggins. "Serangan itu memungkinkan operasi pembersihan darat Counter Terrorism Service Irak di Pulau Qanus."

Menurut data serangan Angkatan Udara AS, jet-jet tempur AS telah menggandakan jumlah serangan udara yang menargetkan ISIS dalam sebulan terakhir. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jet-jet tempur Amerika telah menjatuhkan bom 28 persen lebih banyak terhadap Taliban dan afiliasi ISIS pada Agustus. (Baca: F-35 Supermahal Dipakai untuk Mengebom ISIS, Militer AS Dikritik )

Pada Agustus, 800 bom dijatuhkan terhadap target di Afghanistan—jumlah terbesar sejak November 2018.

Senator AS, Tom Cotton, mempertanyakan mengapa pesawat tempur F-35 yang supermahal operasionalnya digunakan dalam serangan Selasa lalu. "Saya memiliki keprihatinan nyata tentang penggunaan pesawat terbang generasi kelima (F-35) untuk menyerang sekelompok teroris yang bersembunyi di semak-semak," katanya dalam rapat dengar pendapat Komite Layanan Bersenjata Senat hari Kamis.

Biaya operasional F-35 mencapai USD35.000 (Rp488,9 juta) per jam per unit.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)