Boris Johnson Bantah Bohongi Ratu Soal Pembekuan Parlemen

Jum'at, 13 September 2019 - 02:24 WIB
Boris Johnson Bantah...
Boris Johnson Bantah Bohongi Ratu Soal Pembekuan Parlemen
A A A
LONDON - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membantah telah berbohong kepada Ratu Elizabeth mengenai saran yang diberikan kepadanya atas pembekuan Parlemen.

Bantahan itu dilontarkan Johnson setelah pengadilan sipil tertinggi Skotlandia memutuskan bahwa prorogasi (pembekuan) lima minggu, yang diinisiasi Johnson pada hari Senin, melanggar hukum.

"Pengadilan Tinggi di Inggris dengan jelas setuju dengan kami, tetapi Mahkamah Agung harus memutuskan," kata Johnson seperti dikutip dari Deutsche Welle, Jumat (13/9/2019).

Mahkamah Agung Inggris sekarang harus memutuskan keputusan yang dibuat oleh pengadilan Skotlandia.

Johnson mengatakan dia membekukan parlemen untuk mempresentasikan program perbaikan kesehatan, pemolisian, dan prioritas rakyat lainnya dalam sesi parlemen baru. (Baca juga: Dapat Restu Ratu Elizabeth II, PM Inggris Bekukan Parlemen )

Juru bicara utama kelompok oposisi Partai Buruh Brexit Keir Starmer mengatakan pada hari Rabu bahwa, tidak ada orang waras yang percaya alasan Boris Johnson untuk menutup Parlemen.

Sesi parlementer biasanya berlangsung satu tahun di Inggris, tetapi saat ini berjalan tanpa henti sejak 2017 di tengah kekhawatiran atas undang-undang Brexit.

Johnson berada di bawah tekanan yang meningkat dari anggota parlemen dan masyarakat untuk 'menghidupkan' kembali Parlemen. Beberapa anggota parlemen melakukan aksi duduk di House of Commons atau Majelis Rendah, mengklaim bahwa pembekuan parlemen yang dilakukan Johnson terbukti melanggar hukum oleh pengadilan Skotlandia.

Johnson dengan tegas menolak seruan untuk menghidupkan kembali Parlemen. Ia menegaskan bahwa dia bekerja sangat keras untuk mencapai kesepakatan baru dengan UE sebelum 31 Oktober. Jika tidak ada kesepakatan, dia mengatakan dia tetap yakin Inggris akan siap secara memadai untuk Brexit tanpa kesepakatan.

Namun, ada keraguan serius tentang kebenaran klaim tersebut di Brussels.

"Inggris belum mengusulkan alternatif apa pun, apa pun yang secara hukum dapat dipercaya dan bisa diterapkan. Sayangnya, sinyal yang kami dapatkan tidak menunjukkan bahwa ada inisiatif yang dapat membuka kembali perundingan," kata Presiden Parlemen Eropa David Sassoli setelah pertemuan dengan Kepala negosiator Brexit Uni Eropa (UE), Michel Barnier.

Ini terjadi sehari setelah publikasi paksa dokumen "Operasi Yellowhammer", file pemerintah yang mempersiapkan skenario terburuk Brexit yang tanpa adanya kesepakatan dan daftar sejumlah masalah potensial seperti protes di jalan-jalan dan kemacetan lalu lintas di perbatasan.

"Hanya persiapan yang masuk akal yang Anda harapkan dari pemerintah mana pun untuk melakukannya," Johnson menggambarkan dokumen tersebut.
(ian)
Berita Terkait
Langgar Kesepakatan...
Langgar Kesepakatan Brexit, UE Seret Inggris ke Jalur Hukum
Inggris: Covid-19, Resesi,...
Inggris: Covid-19, Resesi, dan Brexit
Inggris Pisah dari UE,...
Inggris Pisah dari UE, Antara Optimisme dan Pesimisme
PM Inggris Bantah Berupaya...
PM Inggris Bantah Berupaya Batalkan Kesepakatan Brexit
Inggris setelah Brexit,...
Inggris setelah Brexit, Jadi Negara Adikuasa atau Makin Mundur?
Perdana Menteri Inggris...
Perdana Menteri Inggris Lupa Brexit Sudah Terjadi
Berita Terkini
Sistem Pertahanan Israel...
Sistem Pertahanan Israel Lagi-lagi Ditembus Rudal Houthi, Bandara Tersibuk di Israel Jadi Sasaran
30 menit yang lalu
Siapa Zameer Ahmed Khan?...
Siapa Zameer Ahmed Khan? Politikus Muslim India yang Siap Jadi Pengebom Bunuh Diri
1 jam yang lalu
Putin Berharap Tak Gunakan...
Putin Berharap Tak Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Ini Alasannya
2 jam yang lalu
Kapan Manusia Mulai...
Kapan Manusia Mulai Berperang untuk Pertama Kalinya?
3 jam yang lalu
Berencana Melancarkan...
Berencana Melancarkan Teror di Inggris, 8 Orang yang Berafiliasi dengan Iran Ditangkap
3 jam yang lalu
Tembok Hijau China di...
Tembok Hijau China di Gurun Taklimakan: Ambisi Besar yang Sisakan Masalah Ekologis
4 jam yang lalu
Infografis
Respons Rusia soal Trump...
Respons Rusia soal Trump Telepon Putin untuk Akhiri Perang Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved