Honduras Buka Kantor Diplomatik di Yerusalem
A
A
A
YERUSALEM - Honduras dilaporkan akan membuka kantor perdagangan di Yerusalem pada hari Minggu (1/9), yang akan memiliki status diplomatik. Keputusan ini datang tidak lama setelah Honduras mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Melansir Sputnik, Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez dan istrinya, yang tiba di Israel pada hari Jumat (30/8), akan mengambil bagian dalam upacara pembukaan kantor perdagangan tersebut.
Selain membuka kantor dagang, Hernandez juga dilaporkan akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di kediaman resminya di Yerusalem.
Sementara itu, sebelumnya Palestina akan memberikan pengaduan kepada PBB terhadap Honduras atas keputusan kontroversialnya untuk membuka kantor diplomatik di Yerusalem.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Palestina mengkonfirmasi akan mengajukan keluhan resmi terhadap Honduras kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa keputusan Honduras itu adalah sebuah agresi langsung terhadap rakyat Palestina dan pelanggaran secara terang-terangan terhadap hukum internasional dan legitimasi.
"Honduras telah bersekutu dengan negara-negara jahat yang mengabaikan hukum internasional dan dengan sengaja merusak pendiriannya," kata anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Hanan Ashrawi.
Ia menambahkan, kepemimpinan Palestina akan menilai kembali hubungannya dengan Honduras. "Status Yerusalem sebagai kota yang diduduki didukung oleh sebagian besar negara, sejalan dengan kewajiban hukum dan moral mereka untuk menegakkan hukum internasional," kata Ashrawi.
Melansir Sputnik, Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez dan istrinya, yang tiba di Israel pada hari Jumat (30/8), akan mengambil bagian dalam upacara pembukaan kantor perdagangan tersebut.
Selain membuka kantor dagang, Hernandez juga dilaporkan akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di kediaman resminya di Yerusalem.
Sementara itu, sebelumnya Palestina akan memberikan pengaduan kepada PBB terhadap Honduras atas keputusan kontroversialnya untuk membuka kantor diplomatik di Yerusalem.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Palestina mengkonfirmasi akan mengajukan keluhan resmi terhadap Honduras kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa keputusan Honduras itu adalah sebuah agresi langsung terhadap rakyat Palestina dan pelanggaran secara terang-terangan terhadap hukum internasional dan legitimasi.
"Honduras telah bersekutu dengan negara-negara jahat yang mengabaikan hukum internasional dan dengan sengaja merusak pendiriannya," kata anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Hanan Ashrawi.
Ia menambahkan, kepemimpinan Palestina akan menilai kembali hubungannya dengan Honduras. "Status Yerusalem sebagai kota yang diduduki didukung oleh sebagian besar negara, sejalan dengan kewajiban hukum dan moral mereka untuk menegakkan hukum internasional," kata Ashrawi.
(esn)