Badai Iota Terjang Amerika Tengah, Rusak Rumah dan Picu Banjir
loading...
A
A
A
PUERTO CABEZAS - Badai Iota menerjang wilayah timur laut Nikaragua dan menewaskan dua orang pada Selasa (17/11). Badai meniup atap-atap rumah ke jalanan, merobohkan tiang listrik dan pohon, dan membuat sungai meluap akibat hujan deras.
Sebagai badai terkuat yang pernah tercatat di Nikaragua, Iota menerjang pada Senin malam, dengan kecepatan angin hampir 249 km per jam. Itu adalah badai kedua yang melanda Amerika Tengah bulan ini.
“Pada pukul 9 pagi, kecepatan angin turun menjadi 121 km per jam saat Iota bergerak ke pedalaman menuju selatan Honduras,” ungkap pernyataan Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (NHC).
Pelabuhan Puerto Cabezas, yang sebagian masih tergenang air dan dipenuhi puing-puing akibat kehancuran yang disebabkan Badai Eta dua pekan lalu, kembali menanggung dampak badai Iota. Penduduk yang ketakutan berkerumun di tempat penampungan, mengkhawatirkan hidup mereka. (Baca Juga: Biden Bentuk Tim Inti Gedung Putih saat Trump Halangi Transisi)
“Kita bisa mati,” ungkap salah satu pengungsi, Inocencia Smith. "Tidak ada yang bisa dimakan sama sekali," tambah dia. (Lihat Infografis: Aplikasi MuslimPro Jual Data Lokasi 100 Juta Muslim ke Militer AS)
Menurut dia, lahan pertanian di daerah itu dihancurkan badai Eta, yang menewaskan puluhan orang di wilayah itu. (Lihat Video: Terkait Kerumunan FPI, Anies Diperiksa 9 Jam dan Dicecar 33 Pertanyaan)
Angin kencang merusak atap rumah sakit darurat. “Pasien dalam perawatan intensif dan lainnya dievakuasi, termasuk dua wanita yang melahirkan saat hujan deras pada Senin,” ungkap Wakil Presiden Rosario Murillo saat konferensi pers.
Guillermo Gonzalez, kepala badan penanggulangan bencana Nikaragua (SINAPRED), mengatakan laporan pertama dari wilayah tersebut mengindikasikan telah terjadi kerusakan pada rumah dan atap, tiang listrik yang roboh dan sungai yang meluap. “Tidak ada kematian yang dilaporkan,” papar dia.
Tidak seperti negara tetangga, pemerintah Nikaragua tidak mencatat kematian akibat Eta. Meski demikian, media lokal melaporkan ada dua orang tewas akibat badai Eta.
Sebagai badai terkuat yang pernah tercatat di Nikaragua, Iota menerjang pada Senin malam, dengan kecepatan angin hampir 249 km per jam. Itu adalah badai kedua yang melanda Amerika Tengah bulan ini.
“Pada pukul 9 pagi, kecepatan angin turun menjadi 121 km per jam saat Iota bergerak ke pedalaman menuju selatan Honduras,” ungkap pernyataan Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (NHC).
Pelabuhan Puerto Cabezas, yang sebagian masih tergenang air dan dipenuhi puing-puing akibat kehancuran yang disebabkan Badai Eta dua pekan lalu, kembali menanggung dampak badai Iota. Penduduk yang ketakutan berkerumun di tempat penampungan, mengkhawatirkan hidup mereka. (Baca Juga: Biden Bentuk Tim Inti Gedung Putih saat Trump Halangi Transisi)
“Kita bisa mati,” ungkap salah satu pengungsi, Inocencia Smith. "Tidak ada yang bisa dimakan sama sekali," tambah dia. (Lihat Infografis: Aplikasi MuslimPro Jual Data Lokasi 100 Juta Muslim ke Militer AS)
Menurut dia, lahan pertanian di daerah itu dihancurkan badai Eta, yang menewaskan puluhan orang di wilayah itu. (Lihat Video: Terkait Kerumunan FPI, Anies Diperiksa 9 Jam dan Dicecar 33 Pertanyaan)
Angin kencang merusak atap rumah sakit darurat. “Pasien dalam perawatan intensif dan lainnya dievakuasi, termasuk dua wanita yang melahirkan saat hujan deras pada Senin,” ungkap Wakil Presiden Rosario Murillo saat konferensi pers.
Guillermo Gonzalez, kepala badan penanggulangan bencana Nikaragua (SINAPRED), mengatakan laporan pertama dari wilayah tersebut mengindikasikan telah terjadi kerusakan pada rumah dan atap, tiang listrik yang roboh dan sungai yang meluap. “Tidak ada kematian yang dilaporkan,” papar dia.
Tidak seperti negara tetangga, pemerintah Nikaragua tidak mencatat kematian akibat Eta. Meski demikian, media lokal melaporkan ada dua orang tewas akibat badai Eta.