Fasilitasi Aktivitas Keuangan Hizbullah, Bank Lebanon Disanksi AS
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada Jammal Trust Bank yang berbasis di Lebanon dan anak perusahaannya. Bank tersebut diduga memfasilitasi kegiatan keuangan kelompok Hizbullah dengan menyalurkan uang kepada keluarga pelaku bom bunuh diri.
"Amerika Serikat bertekad untuk memotong dukungan di Lebanon untuk kelompok itu (Hizbullah)," kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan.
"Pelanggaran Jammal Trust merusak integritas sistem keuangan Lebanon," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (30/3/2019).
Sejak 1997, AS menyebut Hizbullah sebagai kelompok teroris dan mengatakan kelompok itu mengancam perdamaian dan stabilitas Timur Tengah serta didukung oleh Iran. Jammal Trust adalah bank komersial berusia 50 tahun dengan cabang di seluruh Lebanon, menurut situs webnya.
"Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan bank sentral Lebanon dan kami memiliki keyakinan bahwa mereka akan mengambil tindakan yang tepat di sini," kata seorang pejabat senior pemerintahan AS kepada wartawan dalam telekonferens yang menjabarkan pemberian sanksi.
"(Sanksi) ini mengirimkan pesan dengan keras dan jelas bahwa Amerika Serikat sangat serius mengganggu kegiatan teroris dan akan terus mengambil tindakan di mana kami yakin hal itu dibenarkan," kata pejabat itu.
Keputusan AS tersebut disesali oleh asosiasi bank-bank Lebanon. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh media lokal, asosiasi itu mengatakan langkah tersebut tidak akan mempengaruhi sektor perbankan Lebanon dan meyakinkan para deposan bahwa uang mereka di bank akan baik-baik saja.
Secara terpisah, AS juga menjatuhkan sanksi kepada empat orang karena memindahkan uang dari Korps Garda Revolusi Islam Iran ke Hamas melalui Hizbullah.
"Amerika Serikat bertekad untuk memotong dukungan di Lebanon untuk kelompok itu (Hizbullah)," kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan.
"Pelanggaran Jammal Trust merusak integritas sistem keuangan Lebanon," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (30/3/2019).
Sejak 1997, AS menyebut Hizbullah sebagai kelompok teroris dan mengatakan kelompok itu mengancam perdamaian dan stabilitas Timur Tengah serta didukung oleh Iran. Jammal Trust adalah bank komersial berusia 50 tahun dengan cabang di seluruh Lebanon, menurut situs webnya.
"Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan bank sentral Lebanon dan kami memiliki keyakinan bahwa mereka akan mengambil tindakan yang tepat di sini," kata seorang pejabat senior pemerintahan AS kepada wartawan dalam telekonferens yang menjabarkan pemberian sanksi.
"(Sanksi) ini mengirimkan pesan dengan keras dan jelas bahwa Amerika Serikat sangat serius mengganggu kegiatan teroris dan akan terus mengambil tindakan di mana kami yakin hal itu dibenarkan," kata pejabat itu.
Keputusan AS tersebut disesali oleh asosiasi bank-bank Lebanon. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh media lokal, asosiasi itu mengatakan langkah tersebut tidak akan mempengaruhi sektor perbankan Lebanon dan meyakinkan para deposan bahwa uang mereka di bank akan baik-baik saja.
Secara terpisah, AS juga menjatuhkan sanksi kepada empat orang karena memindahkan uang dari Korps Garda Revolusi Islam Iran ke Hamas melalui Hizbullah.
(ian)