Rusia: Penempatan Rudal AS di Asia Akan Jadi Ancaman Stabilitas Dunia

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 06:45 WIB
Rusia: Penempatan Rudal AS di Asia Akan Jadi Ancaman Stabilitas Dunia
Rusia: Penempatan Rudal AS di Asia Akan Jadi Ancaman Stabilitas Dunia
A A A
MOSKOW - Pemerintah Rusia mengecam ambisi Amerika Serikat (AS) untuk menempatkan rudal-rudal jarak menengah di Asia-Pasifik. Moskow menegaskan ambisi Washington itu akan menimbulkan ancaman bagi keamanan internasional.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper pada awal bulan ini mengatakan bahwa ia mendukung penempatan rudal jarak menengah di Asia dalam waktu dekat. Dia tidak merinci lokasi penempatan senjata itu, meski sudah melakukan pembicaraan dengan Australia.

Australia sendiri telah menolak jika wilayahnya dijadikan basis rudal-rudal Amerika.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan jika leluasa menempatkan misil di Asia, Washington juga akan ekspansi ke tempat lain di dunia.

"Jelas, ini hanya langkah pertama, dan di masa depan, AS dapat mengerahkan senjata seperti itu ke wilayah lain di dunia, termasuk Eropa," kata juru bicara kementerian tersebut, Maria Zakharova, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (23/8/2019).

Didukung oleh Beijing, Moskow telah meminta Dewan Keamanan PBB memberikan pengarahan tentang pengembangan rudal jarak menengah AS. Pengarahan itu dijadwalkan akan dimulai pukul 19.00 waktu Washington.

AS secara resmi telah menarik diri dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) 1987 sejak 2 Agustus 2019. Washington keluar dari traktat pencegah konflik nuklir itu setelah menuduh Moskow melanggar ketentuan dalam perjanjian.

Beberapa pekan setelah keluar dari Perjanjian INF, Washington menguji coba rudal jelajah Tomahawk berbasis darat. Rudal yang dilarang dalam Perjanian INF itu melesat sekitar 500 km.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper mengatakan, uji coba misil itu ditujukan untuk China. Esper mengindikasikan bahwa kekhawatiran utama AS saat ini adalah China.

"Kami ingin memastikan bahwa kami, sebagaimana kami perlukan, memiliki kemampuan untuk mencegah perilaku buruk China dengan memiliki kemampuan kami sendiri untuk dapat menyerang pada jarak menengah," ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5968 seconds (0.1#10.140)