AS Ternyata Uji Rudal Tomahawk sebelum Rusia Jajal Triad Nuklir
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Rusia telah unjuk kekuatan triad nuklirnya pada hari Rabu yang memicu media-media Barat menggemakan isyarat bahwa Presiden Vladimir Putin siap untuk perang nuklir. Namun, Amerika Serikat (AS) ternyata menguji tembak rudal jelajah Tomahawk Block V jauh hari sebelumnya, yakni pada 1 Desember lalu.
Kapal perang USS Chafee kelas Arleigh Burke membuat sejarah dengan menjadi yang pertama meluncurkan dan menguji secara operasional rudal jelajah Tomahawk varian Block V. (Baca: Putin Unjuk Kekuatan Triad Nuklir Rusia, Isyarat Siap Perang Nuklir )
Uji tembak misil pada 1 Desember berlangsung di test range Pasifik saat kapal perang tersebut ditugaskan ke Carrier Strike Group ONE dengan kapal induk USS Carl Vinson.
Pacific Missile Range Facility, Barking Sands adalah fasilitas Angkatan Laut AS dan bandara yang terletak di dekat Kekaha, di Kauai County, Hawaii, Amerika Serikat.
Menurut Raytheon sebagai produsen misil Tomahawk, AS dan militer sekutunya telah menguji coba Tomahawk dengan GPS sebanyak 550 kali dan menggunakannya dalam pertempuran lebih dari 2.300 kali. Penggunaan terbaru adalah pada tahun 2018, ketika kapal perang dan kapal selam Angkatan Laut AS meluncurkan 66 rudal Tomahawk ke fasilitas senjata kimia Suriah. (Baca: Jumlah Pemeluk Islam di Israel Meningkat, Ini Penyebabnya )
"Angkatan Laut AS dan Raytheon Missiles & Defense, sebuah bisnis Raytheon Technologies, berhasil menyelesaikan dua uji terbang dengan varian rudal jelajah terbaru dari franchise tersebut, Tomahawk Block V. Selama pengujian, USS Chafee (DDG 90) meluncurkan dua rudal Block V, menjangkau target di San Nicolas Island dan Naval Air Weapons Station China Lake di California," kata Raytheon dalam siaran pers-nya.
Tomahawk adalah rudal berkemampuan GPS yang sangat akurat yang dapat terbang ke wilayah udara yang sangat dipertahankan dan melakukan serangan yang tepat pada target bernilai tinggi dengan kerusakan tambahan. Tomahawk Block V yang canggih mencakup navigasi dan komunikasi yang di-upgrade.
"Tes ini membuat Angkatan Laut sesuai jadwal untuk memperkenalkan Blok V ke dalam armada tahun depan," kata Kim Ernzen, wakil presiden Naval Powerdi Raytheon Missiles & Defense, seperti dikutip dari Naval News, Sabtu (12/12/2020). "Upaya modernisasi dan sertifikasi ulang kami juga akan memperpanjang masa pakai rudal hingga 15 tahun." (Baca juga: Mata-mata China Ini Dituduh Tiduri Para Pejabat AS demi Peroleh Informasi )
Sebelumnya, beberapa media Barat menggemakan kekhawatiran pecahnya perang nuklir ketika Rusia di bawah komando Presiden Putin unjuk kekuatan triad nuklirnya dalam latihan perang. Uji triad nuklir itu mencakup peluncuran rudal berkemampuan nuklir dari kapal selam, silo bawah tanah, dan pesawat pembom.
Kapal perang USS Chafee kelas Arleigh Burke membuat sejarah dengan menjadi yang pertama meluncurkan dan menguji secara operasional rudal jelajah Tomahawk varian Block V. (Baca: Putin Unjuk Kekuatan Triad Nuklir Rusia, Isyarat Siap Perang Nuklir )
Uji tembak misil pada 1 Desember berlangsung di test range Pasifik saat kapal perang tersebut ditugaskan ke Carrier Strike Group ONE dengan kapal induk USS Carl Vinson.
Pacific Missile Range Facility, Barking Sands adalah fasilitas Angkatan Laut AS dan bandara yang terletak di dekat Kekaha, di Kauai County, Hawaii, Amerika Serikat.
Menurut Raytheon sebagai produsen misil Tomahawk, AS dan militer sekutunya telah menguji coba Tomahawk dengan GPS sebanyak 550 kali dan menggunakannya dalam pertempuran lebih dari 2.300 kali. Penggunaan terbaru adalah pada tahun 2018, ketika kapal perang dan kapal selam Angkatan Laut AS meluncurkan 66 rudal Tomahawk ke fasilitas senjata kimia Suriah. (Baca: Jumlah Pemeluk Islam di Israel Meningkat, Ini Penyebabnya )
"Angkatan Laut AS dan Raytheon Missiles & Defense, sebuah bisnis Raytheon Technologies, berhasil menyelesaikan dua uji terbang dengan varian rudal jelajah terbaru dari franchise tersebut, Tomahawk Block V. Selama pengujian, USS Chafee (DDG 90) meluncurkan dua rudal Block V, menjangkau target di San Nicolas Island dan Naval Air Weapons Station China Lake di California," kata Raytheon dalam siaran pers-nya.
Tomahawk adalah rudal berkemampuan GPS yang sangat akurat yang dapat terbang ke wilayah udara yang sangat dipertahankan dan melakukan serangan yang tepat pada target bernilai tinggi dengan kerusakan tambahan. Tomahawk Block V yang canggih mencakup navigasi dan komunikasi yang di-upgrade.
"Tes ini membuat Angkatan Laut sesuai jadwal untuk memperkenalkan Blok V ke dalam armada tahun depan," kata Kim Ernzen, wakil presiden Naval Powerdi Raytheon Missiles & Defense, seperti dikutip dari Naval News, Sabtu (12/12/2020). "Upaya modernisasi dan sertifikasi ulang kami juga akan memperpanjang masa pakai rudal hingga 15 tahun." (Baca juga: Mata-mata China Ini Dituduh Tiduri Para Pejabat AS demi Peroleh Informasi )
Sebelumnya, beberapa media Barat menggemakan kekhawatiran pecahnya perang nuklir ketika Rusia di bawah komando Presiden Putin unjuk kekuatan triad nuklirnya dalam latihan perang. Uji triad nuklir itu mencakup peluncuran rudal berkemampuan nuklir dari kapal selam, silo bawah tanah, dan pesawat pembom.
(min)