AS Tawarkan Rp71 Miliar untuk Informasi Tiga Pentolan ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) saat ini tengah memburu tiga pentolan ISIS. Untuk memudahkan upayanya, Departemen Luar Negeri AS menjanjikan hadiah hingga Rp71 miliar untuk informasi terkait keberadaan mereka.
Tiga pentolan ISIS yang menjadi buruan AS adalah Amir Muhammad Sa'id Abdal-Rahman al-Mawla dikenal sebagai Hajji Abdullah dan Sami Jasim Muhammad al-Jaburi dikenal sebagai Hajji Hamid. Pemimpin ISIS lainnya adalah Mu'taz Numan 'Abd Nayif Najm al-Jaburi dikenal sebagai Hajji Taysir.
"Pengumuman ini datang pada saat yang penting ketika Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS dan mitra kami di lapangan terus menargetkan sisa-sisa ISIS," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus selama konferensi pers, seperti dikutip dari Yeni Safak, Kamis (22/8/2019).
Muhammad dan Najm al-Jaburi adalah anggota senior ISIS dan "anggota lama" al-Qaeda. Sedangkan al-Mawla juga merupakan anggota senior ISIS, dan menjabat sebagai sarjana agama untuk al-Qaeda, menurut agensi tersebut.
Muhammad al-Jaburi juga masuk dalam daftar Teroris Global Khusus (SDGT) yang ditunjuk Departemen Keuangan.
"Hadiah ini adalah momen penting dalam perjuangan kita melawan ISIS. Ketika ISIS dikalahkan di medan perang, kita bertekad untuk mengidentifikasi dan menemukan para pemimpin kelompok sehingga koalisi global bangsa-bangsa yang berjuang untuk mengalahkan ISIS dapat terus menghancurkan sisa-sisa ISIS dan menggagalkan ambisi globalnya," kata Departemen Luar Negeri AS di situs web Rewards for Justice.
Tiga pentolan ISIS yang menjadi buruan AS adalah Amir Muhammad Sa'id Abdal-Rahman al-Mawla dikenal sebagai Hajji Abdullah dan Sami Jasim Muhammad al-Jaburi dikenal sebagai Hajji Hamid. Pemimpin ISIS lainnya adalah Mu'taz Numan 'Abd Nayif Najm al-Jaburi dikenal sebagai Hajji Taysir.
"Pengumuman ini datang pada saat yang penting ketika Koalisi Global untuk Mengalahkan ISIS dan mitra kami di lapangan terus menargetkan sisa-sisa ISIS," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus selama konferensi pers, seperti dikutip dari Yeni Safak, Kamis (22/8/2019).
Muhammad dan Najm al-Jaburi adalah anggota senior ISIS dan "anggota lama" al-Qaeda. Sedangkan al-Mawla juga merupakan anggota senior ISIS, dan menjabat sebagai sarjana agama untuk al-Qaeda, menurut agensi tersebut.
Muhammad al-Jaburi juga masuk dalam daftar Teroris Global Khusus (SDGT) yang ditunjuk Departemen Keuangan.
"Hadiah ini adalah momen penting dalam perjuangan kita melawan ISIS. Ketika ISIS dikalahkan di medan perang, kita bertekad untuk mengidentifikasi dan menemukan para pemimpin kelompok sehingga koalisi global bangsa-bangsa yang berjuang untuk mengalahkan ISIS dapat terus menghancurkan sisa-sisa ISIS dan menggagalkan ambisi globalnya," kata Departemen Luar Negeri AS di situs web Rewards for Justice.
(ian)