Tanker Iran Nekat Kirim Minyak ke Suriah, AS Akan Bertindak

Rabu, 21 Agustus 2019 - 09:01 WIB
Tanker Iran Nekat Kirim...
Tanker Iran Nekat Kirim Minyak ke Suriah, AS Akan Bertindak
A A A
NEW YORK - Amerika Serikat (AS) akan mengambil tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah kapal tanker Iran yang berlayar di Mediterania mengirimkan minyak ke Suriah yang berarti menentang sanksi AS. Begitu peringatan yang diberikan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo.

"Kami telah menjelaskan bahwa siapa pun yang menyentuhnya, siapa pun yang mendukungnya, siapa pun yang mengizinkan kapal berlabuh berisiko menerima sanksi dari Amerika Serikat," kata Pompeo kepada wartawan di PBB.

"Jika kapal itu kembali menuju Suriah, kami akan mengambil setiap tindakan yang kami bisa konsisten dengan sanksi itu untuk mencegah hal itu," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/8/2019).

Dia mengatakan bahwa jika minyak kapal tanker itu dijual, pendapatannya akan digunakan oleh unit elit tentara Iran, Garda Revolusi Iran.

“Kami ingin menghentikan sumber daya mereka untuk melanjutkan kampanye teror mengerikan,” ujar Pompeo.

Yunani sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak memiliki permintaan dari Adrian Darya 1, kapal tanker yang menjadi pusat perselisihan antara Iran dan AS, untuk berlabuh di salah satu pelabuhannya. Washington telah memperingatkan Yunani agar tidak membantu kapal tersebut. (Baca juga: Kapal Tanker Iran Berlayar ke Yunani, AS Keluarkan Peringatan )

Kapal tanker itu, yang sebelumnya bernama Grace 1, meninggalkan Gibraltar pada hari Minggu. Data pelacakan kapal pada hari Selasa menunjukkan kapal menuju pelabuhan Yunani Kalamata di pantai selatan Peloponnese dan dijadwalkan tiba Senin depan.

Kapal tanker Adrian Darya 1 mengangkut sekitar 2 juta barel minyak.

“Kapal itu melaju dengan kecepatan rendah dan masih belum ada pengumuman resmi bahwa kapal itu akan tiba di Kalamata. Kementerian Kelautan Pedagang sedang memantau masalah ini bersama dengan Kementerian Luar Negeri Yunani,” kata juru bicara Kementerian Pengiriman Yunani.

Kapal itu sekarang berlayar di bawah bendera Iran setelah dibebaskan dari penahanan di Gibraltar yang memicu kebuntuan selama lima minggu mengenai apakah ia membawa minyak Iran ke Suriah yang melanggar sanksi Uni Eropa.

Segera setelah perintah penahanan dicabut, pengadilan federal AS memerintahkan penyitaan kapal dengan alasan berbeda, tetapi petisi itu ditolak oleh Gibraltar. (Baca juga: Gibraltar Tolak Permintaan AS untuk Sita Kapal Tanker Iran )

Teheran mengatakan setiap langkah AS untuk merebut kembali kapal itu akan memiliki "konsekuensi berat". Amerika Serikat pada gilirannya juga telah menyampaikan "posisinya yang kuat" kepada pemerintah Yunani atas kapal tanker itu.

Washington ingin kapal tanker itu ditahan dengan alasan bahwa ia memiliki hubungan dengan Garda Revolusi Iran, yang telah ditetapkannya sebagai organisasi teroris.

Uni Eropa, di mana Yunani menjadi anggotanya, melarang penjualan minyak ke Suriah dan Amerika Serikat memiliki sanksi atas penjualan minyak Iran.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2022 seconds (0.1#10.140)