Gadis Inggris yang Hilang di Malaysia Tewas karena Kelaparan
A
A
A
KUALA LUMPUR - Polisi Diraja Malaysia mengatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam kematian seorang gadis berusia 15 tahun asal London, Inggris, yang hilang di sebuah resor alam. Hasil otopsi menunjukkan ia meninggal karena pendarahan usus yang disebabkan kelaparan dan stres.
Tubuh Nora Anne Quoirin ditemukan Selasa di samping sungai kecil sekitar 2,5 kilometer dari Dusun eco-resort setelah ia menghilang dari pondok resor keluarganya 4 Agustus lalu. (Baca juga: Cari Gadis Hilang di Hutan, Polisi Malaysia Putar Rekaman Suara Ibunya )
Kepala kepolisian negara Sembilan, Mohamad Mat Yusop mengatakan, otopsi tidak menemukan bukti bahwa remaja tersebut telah diculik atau diperkosa. Dia diperkirakan sudah meninggal dua atau tiga hari dan tidak lebih dari empat hari ketika tubuh telanjangnya ditemukan. (Baca juga: Remaja Inggris yang Hilang di Malaysia Ditemukan Tewas )
"Untuk saat ini, tidak ada unsur penyekapan atau penculikan," katanya dalam konferensi pers di kantor polisi.
"Penyebab kematiannya adalah pendarahan saluran cerna bagian atas karena ulkus duodenum, komplokasi dengan perforasi ... bisa jadi karena kurangnya makanan untuk jangka waktu yang lama dan karena stres yang berkepanjangan," terangnya seperti dikutip dari VOA, Kamis (15/8/2019).
Mohamad mengatakan ada juga beberapa memar di kaki gadis itu tetapi bukan menjadi penyebab kematiannya. "Sampel yang diambil dari tubuhnya akan dikirim ke departemen kimia untuk analisis lebih lanjut," jelasnya.
"Keluarga gadis itu dapat membawa jasadnya kembali ke negara mereka jika mereka mau," tambahnya.
Keluarga Quoirin mengatakan ia bisa pergi sendirian karena memiliki kebutuhan khusus. Polisi percaya dia memanjat keluar melalui jendela terbuka di ruang tamu pondok tetapi mengatakan mereka akan menyelidiki semua aspek termasuk kemungkinan adanya unsur-unsur kriminal.
Polisi dari Irlandia, Prancis, dan Inggris berada di Malaysia untuk membantu penyelidikan. Ibu gadis itu berasal dari Irlandia dan ayahnya warga Prancis, tetapi keluarganya telah tinggal di London selama 20 tahun.
Kantor kejaksaan Paris pada hari Rabu mengatakan telah membuka penyelidikan awal atas kematian gadis itu, pada tuduhan potensial penculikan dan penyekapan. Kantor kejaksaan Pranci tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Otoritas Prancis sering membuka penyelidikan seperti itu ketika warga negara Perancis menjadi korban atau terlibat dalam dugaan kejahatan di luar negeri.
Keluarga Quoirin tiba pada 3 Agustus lalu untuk tinggal selama dua minggu di Dusun, sebuah resor kecil yang terletak di kebun durian di sebelah hutan cadangan 63 kilometer selatan Kuala Lumpur.
Keluarganya, pada Rabu kemarin, mengucapkan terima kasih kepada lebih dari 350 orang yang membantu mencari gadis itu dan mengatakan bahwa hati mereka hancur.
Tubuh Nora Anne Quoirin ditemukan Selasa di samping sungai kecil sekitar 2,5 kilometer dari Dusun eco-resort setelah ia menghilang dari pondok resor keluarganya 4 Agustus lalu. (Baca juga: Cari Gadis Hilang di Hutan, Polisi Malaysia Putar Rekaman Suara Ibunya )
Kepala kepolisian negara Sembilan, Mohamad Mat Yusop mengatakan, otopsi tidak menemukan bukti bahwa remaja tersebut telah diculik atau diperkosa. Dia diperkirakan sudah meninggal dua atau tiga hari dan tidak lebih dari empat hari ketika tubuh telanjangnya ditemukan. (Baca juga: Remaja Inggris yang Hilang di Malaysia Ditemukan Tewas )
"Untuk saat ini, tidak ada unsur penyekapan atau penculikan," katanya dalam konferensi pers di kantor polisi.
"Penyebab kematiannya adalah pendarahan saluran cerna bagian atas karena ulkus duodenum, komplokasi dengan perforasi ... bisa jadi karena kurangnya makanan untuk jangka waktu yang lama dan karena stres yang berkepanjangan," terangnya seperti dikutip dari VOA, Kamis (15/8/2019).
Mohamad mengatakan ada juga beberapa memar di kaki gadis itu tetapi bukan menjadi penyebab kematiannya. "Sampel yang diambil dari tubuhnya akan dikirim ke departemen kimia untuk analisis lebih lanjut," jelasnya.
"Keluarga gadis itu dapat membawa jasadnya kembali ke negara mereka jika mereka mau," tambahnya.
Keluarga Quoirin mengatakan ia bisa pergi sendirian karena memiliki kebutuhan khusus. Polisi percaya dia memanjat keluar melalui jendela terbuka di ruang tamu pondok tetapi mengatakan mereka akan menyelidiki semua aspek termasuk kemungkinan adanya unsur-unsur kriminal.
Polisi dari Irlandia, Prancis, dan Inggris berada di Malaysia untuk membantu penyelidikan. Ibu gadis itu berasal dari Irlandia dan ayahnya warga Prancis, tetapi keluarganya telah tinggal di London selama 20 tahun.
Kantor kejaksaan Paris pada hari Rabu mengatakan telah membuka penyelidikan awal atas kematian gadis itu, pada tuduhan potensial penculikan dan penyekapan. Kantor kejaksaan Pranci tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Otoritas Prancis sering membuka penyelidikan seperti itu ketika warga negara Perancis menjadi korban atau terlibat dalam dugaan kejahatan di luar negeri.
Keluarga Quoirin tiba pada 3 Agustus lalu untuk tinggal selama dua minggu di Dusun, sebuah resor kecil yang terletak di kebun durian di sebelah hutan cadangan 63 kilometer selatan Kuala Lumpur.
Keluarganya, pada Rabu kemarin, mengucapkan terima kasih kepada lebih dari 350 orang yang membantu mencari gadis itu dan mengatakan bahwa hati mereka hancur.
(ian)