Pahlawan, Pria Ini Gagalkan Pembantaian di Masjid Norwegia

Minggu, 11 Agustus 2019 - 20:23 WIB
Pahlawan, Pria Ini Gagalkan Pembantaian di Masjid Norwegia
Pahlawan, Pria Ini Gagalkan Pembantaian di Masjid Norwegia
A A A
OSLO - Seorang pria berusia 65 tahun di sebut sebagai pahlawan setelah menyerang seorang pria bersenjata yang menyerbu sebuah masjid di Norwegia.Saksi mata mengatakan Mohamed Rafiq menahan tersangka dan melumpuhkannya ke lantai kemudian menahannya bersama jamaah lain sebelum polisi tiba. Rafiq mendapatkan luka akibat aksi heroiknya itu.
Rafiq termasuk di antara tiga orang di Islamic Center al-Noor di Baerum, ketika seorang pria menyerbu dengan dua senjata seperti senapan dan pistol.

Penyerang, yang dilaporkan mengenakan seragam dan pelindung tubuh, menerobos pintu kaca untuk mencapai masjid, di mana orang-orang sedang bersiap untuk merayakan Idul Adha.

"Saya berterima kasih atas semua bantuan dan dukungan yang telah saya terima," kata Rafiq kepada pers di luar hotel terdekat seperti dikutip dari Independent, Minggu (11/8/2019).

Ia kemudian mengungakapkan bagaimana ia menahan pria bersenjata itu, sementara seorang jamaah lainnya, Mohamed Iqbal, memukul kepalanya.

Anggota dewan masjid, Irfan Mushtaq mengatakan, beberapa menit sebelum penembakan pada Sabtu sore sekitar 15 orang telah berada di dalam masjid.

Polisi sedang menyelidiki aksi penembakan itu sebagai potensi serangan teror, dan telah menangkap seorang pria kulit putih lokal berusia 20-an atas dugaan percobaan pembunuhan.

Pria yang sama juga dituduh membunuh seorang wanita yang jasadnya ditemukan di rumahnya.

"Kami sedang menyelidiki ini sebagai upaya untuk melakukan aksi terorisme," kata asisten kepala polisi Rune Skjold pada konferensi pers pada hari Minggu.

“Kami telah menemukan sikap sayap kanan ekstrem. Terdakwa menyatakan pendapatnya bahwa ia memuji (fasis Norwegia dan kolaborator Nazi) Quisling dan memusuhi imigran,” tuturnya.

Skjold memuji "keberanian besar" yang ditunjukkan oleh Rafiq dan Iqbal saat melumpuhkan pelaku.

"Tidak ada keraguan bahwa upaya mereka mencegah penyerangan ini memiliki konsekuensi yang sama sekali berbeda," ucapnya.

Para pejabat setempat mengatakan tersangka tetap ditahan dan sedang menjalani penilaian psikiatris.

Masjid di Norwegia pada awal tahun ini menerapkan langkah-langkah keamanan ekstra setelah pembantaian lebih dari 50 orang di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.

Pada tahun 2011, supremasi kulit putih Anders Behring Breivik membantai 77 orang dalam kekejaman terburuk di Norwegia, sebagian besar dari mereka adalah remaja di sebuah kamp pemuda.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2926 seconds (0.1#10.140)