Aktris Lebanon Serukan Rakyat Palestina Dibakar di Oven Hitler
A
A
A
BEIRUT - Aktris Lebanon, Soha Kikano, membuat seruan mengerikan di Twitter. Dia menyerukan agar rakyat Palestina dibakar di oven rezim Adolf Hitler yang memimpin rezim Nazi Jerman di masa silam.
Seruannya itu sebagai respons atas protes para warga Palestina terhadap keputusan Lebanon untuk membatasi hak-hak kerja mereka.
"Orang-orang Palestina di Sidon memprotes keputusan menteri tenaga kerja. Semoga mereka menjadi buta," tulis Kikano di Twitter yang dikutip Al-Wattan Voice."Diperlukan langkah-langkah untuk menyingkirkan mereka," lanjut tweet aktris tersebut.
Kikano kemudian menyebutkan beberapa cara untuk melakukan tindakan kejam itu, termasuk membakar mereka di oven Hitler, oven yang digunakan untuk melakukan Holocaust.
Dia menggambarkan warga Palestina seperti monster jika dilepaskan. "Mereka ingin bekerja tanpa aturan," katanya, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (5/8/2019).
Tweet-nya menyebabkan kontroversi yang meluas di Lebanon. Wartawan Lebanon Hisham Haddad menyerukan penuntutan terhadap Kikano dan menyerukan Menteri Luar Negeri Lebanon, Gebran Bassil, untuk mengadakan pengadilan partisan untuknya karena dia adalah anggota partainya, Free National Current.
Pada Jumat (27/7/2019), ribuan demonstran turun ke jalan-jalan di Beirut. Aksi itu menandai hari kemarahan di 12 kamp pengungsi Palestina di seluruh Lebanon. Dalam aksinya, para demonstran mengecam kebijakan Menteri Tenaga Kerja Lebanon Camille Abu Sleiman yang menyatakan perang terhadap “tenaga kerja asing ilegal”.
Para pengungsi Palestina yang berada Lebanon selama tujuh dekade terakhir merasa masih diperlakukan seperti orang luar. Aturan kerja baru mereka anggap sebagai pukulan terbaru terhadap komunitas mereka yang sudah kehilangan haknya.
Sejak 2005, hukum di Lebanon melarang pengungsi Palestina bekerja di 70 profesi termasuk kedokteran, teknik, guru, dan bahkan memancing atau mengemudikan taksi.
Seruannya itu sebagai respons atas protes para warga Palestina terhadap keputusan Lebanon untuk membatasi hak-hak kerja mereka.
"Orang-orang Palestina di Sidon memprotes keputusan menteri tenaga kerja. Semoga mereka menjadi buta," tulis Kikano di Twitter yang dikutip Al-Wattan Voice."Diperlukan langkah-langkah untuk menyingkirkan mereka," lanjut tweet aktris tersebut.
Kikano kemudian menyebutkan beberapa cara untuk melakukan tindakan kejam itu, termasuk membakar mereka di oven Hitler, oven yang digunakan untuk melakukan Holocaust.
Dia menggambarkan warga Palestina seperti monster jika dilepaskan. "Mereka ingin bekerja tanpa aturan," katanya, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (5/8/2019).
Tweet-nya menyebabkan kontroversi yang meluas di Lebanon. Wartawan Lebanon Hisham Haddad menyerukan penuntutan terhadap Kikano dan menyerukan Menteri Luar Negeri Lebanon, Gebran Bassil, untuk mengadakan pengadilan partisan untuknya karena dia adalah anggota partainya, Free National Current.
Pada Jumat (27/7/2019), ribuan demonstran turun ke jalan-jalan di Beirut. Aksi itu menandai hari kemarahan di 12 kamp pengungsi Palestina di seluruh Lebanon. Dalam aksinya, para demonstran mengecam kebijakan Menteri Tenaga Kerja Lebanon Camille Abu Sleiman yang menyatakan perang terhadap “tenaga kerja asing ilegal”.
Para pengungsi Palestina yang berada Lebanon selama tujuh dekade terakhir merasa masih diperlakukan seperti orang luar. Aturan kerja baru mereka anggap sebagai pukulan terbaru terhadap komunitas mereka yang sudah kehilangan haknya.
Sejak 2005, hukum di Lebanon melarang pengungsi Palestina bekerja di 70 profesi termasuk kedokteran, teknik, guru, dan bahkan memancing atau mengemudikan taksi.
(mas)