Serangan Rudal Houthi Hantam Parade Militer, Puluhan Tewas

Kamis, 01 Agustus 2019 - 23:09 WIB
Serangan Rudal Houthi...
Serangan Rudal Houthi Hantam Parade Militer, Puluhan Tewas
A A A
ADEN - Sebuah serangan rudal menghantam parade militer yang diadakan di sebuah kamp militer di Aden, pusat pemerintahan Yaman yang diakui dunia internasional. Menurut para pejabat serangan itu menewaskan puluhan orang.

Kelompok Houthi, yang mengendalikan Ibu Kota Sanaa, mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan parade militer di sebuah kamp milik Sabuk Keamanan Yaman yang didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA). UEA adalah mitra kunci dalam aliansi militer yang dibentuk Arab Saudi untuk memerangi kelompok Houthi.

Stasiun televisi resmi Houthi, al-Masirah TV mengatakan, kelompok itu meluncurkan rudal balistik jarak menengah dan pesawat tanpa awak bersenjata ke kamp militer al-Jalaa, di distrik Aden, Buraiqa. Stasiun televisi ini menggambarkan parade militer itu sebagai persiapan untuk langkah militer terhadap provinsi yang dikuasai oleh pemberontak.

Al-Masirah mengutip juru bicara Houthi, Yehia Sarea, mengatakan bahwa serangan itu telah menyebabkan banyak korban, termasuk komandan militer seperti dilansir dari Al Jazeera, Kamis (1/8/2019).

Kantor berita Reuters mengutip sumber medis dan keamanan melaporkan sedikitnya 32 orang tewas dalam serangan itu. Sementara seorang pejabat kesehatan mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa jumlah korban tewas mencapai 40 orang.

Kantor-kantor berita melaporkan komandan Muneer al-Yafee, seorang tokoh separatis selatan yang juga dikenal dengan julukannya Aboul Yamama, termasuk di antara mereka yang tewas. Ia dilaporkan tengah memberikan pidato pada saat serangan itu terjadi.

"Ledakan itu terjadi di belakang tribun tempat upacara berlangsung", seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters. Foto menunjukkan baret merah tergeletak di tanah dalam genangan darah.

Tidak ada komentar langsung dari pemerintah Yaman atau koalisi.

Jurnalis Al Jazeera mengatakan Houthi berusaha mengirim pesan ke UEA dan Arab Saudi bahwa para pemberontak akan memukul mereka dengan keras jika mereka melanjutkan operasi militer di negara itu.

"Mereka akan melanjutkan lebih banyak serangan di Arab Saudi dan juga di dalam Yaman sampai kampanye yang dipimpin oleh UEA dan Arab Saudi berhenti," katanya.

"Serangan ini mengungkapkan bahwa koalisi pimpinan UEA dan Arab Saudi tidak mengendalikan kota," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1301 seconds (0.1#10.140)