PBB: Gunakan Kekerasan Berlebih, Polisi Rusia Lakukan Pelanggaran HAM

Selasa, 30 Juli 2019 - 21:15 WIB
PBB: Gunakan Kekerasan...
PBB: Gunakan Kekerasan Berlebih, Polisi Rusia Lakukan Pelanggaran HAM
A A A
JENEWA - Dewan HAM PBB menuturkan, polisi Rusia tampaknya telah menggunakan kekuatan berlebihan terhadap pengunjuk rasa pada akhir pekan lalu. Hal ini, menurut Dewan HAM, masuk dalam kategori pelanggaran HAM.

Polisi Rusia menangkap lebih dari 1.000 orang di Moskow pada hari Sabtu, dalam aksi keras terbesar dalam beberapa tahun terakhir, terhadap oposisi yang semakin menantang, mengutuk cengkeraman kuat Presiden Vladimir Putin.

Juru bicara Dewan HAM PBB, Rupert Colville juga mempertanyakan diskualifikasinya 57 tokoh oposisi atau kandidat independen dari pemilihan kota Moskow, yang memicu kerurusuhan pada akhir pekan lalu.

"Kami prihatin bahwa polisi Rusia tampaknya telah menggunakan kekuatan berlebihan terhadap para demonstran selama demonstrasi di pusat kota Moskow pada hari Sabtu," kata Colville, seperti dilansir Reuters pada Selasa (30/7).

"Ketika mengelola orang banyak di Rusia seperti di tempat lain, penggunaan kekuatan oleh polisi harus selalu proporsional dengan ancaman, jika ada, dan hanya digunakan sebagai langkah terakhir. Otoritas Rusia harus mengizinkan orang untuk berorganisasi dan mengambil bagian dalam majelis damai tanpa batasan," katanya.

Colville kemudian menuturkan, Dewan HAM juga prihatin dengan laporan bahwa beberapa yang ditahan tidak diberikan akses terhadap pengacara atau makanan dan air. Dia mencatat bahwa ini adalah hak-hak dasar yang dijamin berdasarkan hukum internasional yang diratifikasi oleh Rusia.

Mengenai langkah diskualifikasi 57 orang karena dugaan pemalsuan tanda tangan pemilih, ia mengatakan bahwa masalah terlalu janggal, mengingat semua yang didiskulifikasi adalah tokoh oposisi atau tidak memiliki hubungan dengan pemerintah saat ini.
"Masalahnya di sini adalah apakah benar-benar semua 57 kandidat ini harus dikeluarkan, atau apakah itu adalah kasus tangan besi bahwa tanda tangan ini dipalsukan. Dan fakta bahwa mereka semua adalah oposisi atau kandidat independen telah memicu gagasan di antara para demonstran tentu ada sesuatu yang tidak benar di sini," tukasnya.
(esn)
Berita Terkait
4 Tugas Berat Sekjen...
4 Tugas Berat Sekjen PBB, dari CEO hingga Penjaga Perdamaian
5 Syarat Menjadi Sekjen...
5 Syarat Menjadi Sekjen PBB, Salah Satunya Memiliki Jaringan dan Pergaulan Internasional
Kowani Hadiri Sidang...
Kowani Hadiri Sidang CSW ke-67 di Markas PBB
Siapa Saja Sekjen PBB...
Siapa Saja Sekjen PBB dari Masa ke Masa? 2 Orang Berasal dari Asia
Dinilai Sudah Tak Berfungsi,...
Dinilai Sudah Tak Berfungsi, Sekjen PBB Serukan Reformasi Lembaga Multilateral Dunia
Belum Bayar Iuran PBB,...
Belum Bayar Iuran PBB, Iran Terancam Kehilangan Hak Suara
Berita Terkini
Siapa Hussein al-Sheikh?...
Siapa Hussein al-Sheikh? Calon Kuat Pemimpin Palestina yang Dituding sebagai Tangan Kanan Zionis
58 menit yang lalu
Antisipasi Invasi Musuh...
Antisipasi Invasi Musuh Bebuyutan, Negara Tetangga Rusia Ingin Membentuk Tentara Terkuat
2 jam yang lalu
Mengapa Paus Fransiskus...
Mengapa Paus Fransiskus Tidak Dimakamkan di Vatikan?
2 jam yang lalu
Mobil Tabrak Kerumunan...
Mobil Tabrak Kerumunan Warga di Festival Hari Lapu Lapu di Vancouver
3 jam yang lalu
Perempuan yang Klaim...
Perempuan yang Klaim Jadi Budak Seks Pangeran Andrew dan Epstein Tewas Bunuh Diri
4 jam yang lalu
Viral, Profesor Ini...
Viral, Profesor Ini Gunakan Drone untuk Cegah Mahasiswa Menyontek selama Ujian
4 jam yang lalu
Infografis
DK PBB Setujui Resolusi...
DK PBB Setujui Resolusi AS Hentikan Perang Ukraina dan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved