4 Tugas Berat Sekjen PBB, dari CEO hingga Penjaga Perdamaian
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Di luar peran kepala administrasi, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) peran Sekjen PBB sebagai “diplomat dan advokat yang setara, pegawai negeri dan CEO.”
Sekjen PBB diharuskan menjunjung tinggi nilai-nilai Perserikatan Bangsa-Bangsa, bahkan dengan risiko menantang negara-negara anggotanya. Misalnya, ketika ketegangan meningkat antara orang Serbia dan etnis Albania di Kosovo pada tahun 1999, Sekjen Kofi Annan (1997–2006) dengan terkenal mengatakan bahwa “tidak ada pemerintah yang berhak bersembunyi di balik kedaulatan nasional untuk melanggar hak asasi manusia.”
Namun, Simon Chesterman dari National University of Singapore dan Thomas M. Franck dari New York University mengungkapkan Sekjen PBB adalah pemegang jabatan kadang-kadang diperlakukan sebagai “pesuruh dan karung tinju”, yang diharapkan menjadi kekuatan politik yang independen dan seorang pegawai negeri.
Meskipun terdapat persyaratan pekerjaan yang luas dan tidak jelas, beberapa norma informal dipatuhi dalam penunjukan untuk posisi tersebut. Sekjen biasanya berasal dari negara-negara yang dianggap sebagai negara netral berukuran kecil atau menengah. Sampai saat ini, semua orang yang ditunjuk adalah diplomat karir laki-laki.
Mereka umumnya menjabat tidak lebih dari dua masa jabatan lima tahun. Meskipun warga negara dari negara Eropa Timur belum memegang kursi tersebut, rotasi regional tetap dilakukan. Lima anggota tetap Dewan Keamanan—China, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat—secara adat menghindari pencalonan warga negara mereka.
Foto/Reuters
Melansir Council on Foreign Relations, Sekjen mengawasi Sekretariat PBB, yang berfungsi sebagai kantor eksekutif PBB dan menangani operasi, termasuk penelitian, penerjemahan, dan hubungan media. Sekretariat memiliki staf lebih dari tiga puluh enam ribu orang.
Setiap Sekjen PBB menangani tanggung jawab administratifnya secara berbeda. Hammarskjöld membentuk sistem kantor yang bertanggung jawab atas aspek hukum, politik, personalia, dan anggaran sekretariat, sementara Boutros Boutros-Ghali (1992–1996) menambahkan wakil sekjen untuk mengawasi operasi.
Selama pemerintahan Annan, posisi wakil sekjen dibentuk untuk menangani operasi sehari-hari. Di bawah Guterres, protokol pendelegasian wewenang di Sekretariat direvisi dan dua departemen manajemen baru dibentuk.
Foto/Reuters
Melansir Council on Foreign Relations, sekjen PBB menunjuk wakil sekretaris untuk lebih dari lima puluh jabatan di PBB, termasuk kepala dana seperti Dana Anak-anak PBB (UNICEF) dan Program Pembangunan PBB (UNDP).
Aspek penting dari proses penunjukan ini melibatkan upaya lobi oleh negara-negara anggota untuk mengisi jabatan-jabatan tersebut dengan warga negara mereka, yang menyoroti peran sekjen dalam memastikan keterwakilan regional yang luas dalam kepemimpinan PBB.
Foto/Reuters
Sekjen PBB diharuskan menjunjung tinggi nilai-nilai Perserikatan Bangsa-Bangsa, bahkan dengan risiko menantang negara-negara anggotanya. Misalnya, ketika ketegangan meningkat antara orang Serbia dan etnis Albania di Kosovo pada tahun 1999, Sekjen Kofi Annan (1997–2006) dengan terkenal mengatakan bahwa “tidak ada pemerintah yang berhak bersembunyi di balik kedaulatan nasional untuk melanggar hak asasi manusia.”
Namun, Simon Chesterman dari National University of Singapore dan Thomas M. Franck dari New York University mengungkapkan Sekjen PBB adalah pemegang jabatan kadang-kadang diperlakukan sebagai “pesuruh dan karung tinju”, yang diharapkan menjadi kekuatan politik yang independen dan seorang pegawai negeri.
Meskipun terdapat persyaratan pekerjaan yang luas dan tidak jelas, beberapa norma informal dipatuhi dalam penunjukan untuk posisi tersebut. Sekjen biasanya berasal dari negara-negara yang dianggap sebagai negara netral berukuran kecil atau menengah. Sampai saat ini, semua orang yang ditunjuk adalah diplomat karir laki-laki.
Mereka umumnya menjabat tidak lebih dari dua masa jabatan lima tahun. Meskipun warga negara dari negara Eropa Timur belum memegang kursi tersebut, rotasi regional tetap dilakukan. Lima anggota tetap Dewan Keamanan—China, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat—secara adat menghindari pencalonan warga negara mereka.
4 Tugas Berat Sekjen PBB, dari CEO hingga Penjaga Perdamaian
1. Administratif
Foto/Reuters
Melansir Council on Foreign Relations, Sekjen mengawasi Sekretariat PBB, yang berfungsi sebagai kantor eksekutif PBB dan menangani operasi, termasuk penelitian, penerjemahan, dan hubungan media. Sekretariat memiliki staf lebih dari tiga puluh enam ribu orang.
Setiap Sekjen PBB menangani tanggung jawab administratifnya secara berbeda. Hammarskjöld membentuk sistem kantor yang bertanggung jawab atas aspek hukum, politik, personalia, dan anggaran sekretariat, sementara Boutros Boutros-Ghali (1992–1996) menambahkan wakil sekjen untuk mengawasi operasi.
Selama pemerintahan Annan, posisi wakil sekjen dibentuk untuk menangani operasi sehari-hari. Di bawah Guterres, protokol pendelegasian wewenang di Sekretariat direvisi dan dua departemen manajemen baru dibentuk.
2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
Foto/Reuters
Melansir Council on Foreign Relations, sekjen PBB menunjuk wakil sekretaris untuk lebih dari lima puluh jabatan di PBB, termasuk kepala dana seperti Dana Anak-anak PBB (UNICEF) dan Program Pembangunan PBB (UNDP).
Aspek penting dari proses penunjukan ini melibatkan upaya lobi oleh negara-negara anggota untuk mengisi jabatan-jabatan tersebut dengan warga negara mereka, yang menyoroti peran sekjen dalam memastikan keterwakilan regional yang luas dalam kepemimpinan PBB.
3. Penjaga Perdamaian.
Foto/Reuters