Dinilai Sudah Tak Berfungsi, Sekjen PBB Serukan Reformasi Lembaga Multilateral Dunia

Senin, 22 Januari 2024 - 16:58 WIB
loading...
Dinilai Sudah Tak Berfungsi,...
Sekjen PBB menyerukan reformasi di berbagai lembaga multilateral dunia. Foto/Reuters
A A A
KAMPALA - Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) Antonio Guterres menyerukan perombakan lembaga-lembaga multilateral dunia. Itu dikarenakan lembaga-lembaga tersebut tidak lagi sesuai dengan tujuannya.

“Dari Dewan Keamanan PBB hingga sistem Bretton Woods, lembaga-lembaga global mencerminkan dunia yang membangunnya 80 tahun lalu, ketika banyak negara Afrika masih dijajah. Lembaga-lembaga tersebut tidak lagi sesuai dengan tujuannya,” kata Guterres saat berbicara kepada wartawan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok 77 di Kampala, ibu kota Uganda, dilansir Anadolu.

Apa contohnya?

GUterres mengatakan Dewan Keamanan terjebak dalam keterpurukan waktu. "Bagaimana kita bisa menerima bahwa Dewan Keamanan masih kekurangan satu anggota tetap Afrika?" tanyanya.

“September ini, PBB akan menyelenggarakan KTT Masa Depan, dengan fokus memperbarui lembaga-lembaga ini agar selaras dengan dunia saat ini dan menanggapi tantangan-tantangan saat ini – khususnya, kepentingan vital negara-negara berkembang,” kata Sekjen PBB.



Mengomentari situasi di Gaza, di mana pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 25.000 orang sejak serangan Hamas 7 Oktober, Guterres mengatakan “Saya tidak akan menyerah untuk menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera” yang merupakan “satu-satunya cara untuk mengakhiri mimpi buruk ini. bagi warga sipil di Gaza, memfasilitasi pembebasan seluruh sandera, dan mencegah konflik melanda seluruh wilayah.”

“Penolakan untuk menerima solusi dua negara bagi Israel dan Palestina, serta pengingkaran hak kenegaraan bagi rakyat Palestina, tidak dapat diterima,” tegasnya.

Sementara itu, Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis memperbarui seruannya untuk gencatan senjata di Gaza, tempat pemboman Israel sejak serangan Hamas 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 24.000 orang, meninggalkan wilayah tersebut dalam reruntuhan, dan menyebabkan bencana kemanusiaan.

Saat berbicara pada pertemuan puncak Gerakan Non-Blok (GNB) ke-19 di Kampala, ibu kota Uganda, ia mengakui bahwa ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah-masalah global telah membuat relevansi PBB dipertanyakan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Elon Musk Dukung AS...
Elon Musk Dukung AS Keluar dari NATO dan PBB
Gunakan Gaya Mafia,...
Gunakan Gaya Mafia, Jerman Intimidasi dan Lecehkan Pakar PBB untuk Palestina
Eks Sandera Israel pada...
Eks Sandera Israel pada DK PBB: Pengeboman Gaza Hampir Merenggut Nyawa Saya
Dewan Keamanan PBB Setujui...
Dewan Keamanan PBB Setujui Resolusi AS untuk Hentikan Perang Ukraina dan Rusia
AS Sekarang Memihak...
AS Sekarang Memihak Rusia, Tolak Dukung Ukraina di PBB
Sekjen PBB Minta Gencatan...
Sekjen PBB Minta Gencatan Senjata Permanen di Gaza, Mungkinkah Itu Terwujud?
Pelapor Khusus PBB:...
Pelapor Khusus PBB: Rencana Trump yang Tak Bermoral untuk Gaza Cakup Kejahatan Internasional
Sekjen PBB: Rencana...
Sekjen PBB: Rencana Trump untuk Gaza Sama dengan Pembersihan Etnis
PBB Tolak Usulan Trump...
PBB Tolak Usulan Trump Relokasi Warga Palestina ke Luar Gaza
Rekomendasi
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
43 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Sudah Jatuhkan 65.000...
Sudah Jatuhkan 65.000 Ton Bom, Israel Tak Mampu Kalahkan Hamas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved