Muatan Misterius 89Kg dan Teori Malaysia Airlines MH370 Dibajak

Selasa, 16 Juli 2019 - 16:04 WIB
Muatan Misterius 89Kg dan Teori Malaysia Airlines MH370 Dibajak
Muatan Misterius 89Kg dan Teori Malaysia Airlines MH370 Dibajak
A A A
PARIS - Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang lenyap misterius sejak 8 Maret 2014 dilaporkan mengangkut muatan tambahan seberat 89 kilogram (kg) yang mencurigakan. Muatan misterius itu menguatkan teori pembajakan pesawat tersebut.

Prancis adalah satu-satunya negara yang masih mencari pesawat yang hilang tersebut. Penyelidik Prancis yang telah mempelajari data penerbangan Boeing telah menemukan beberapa rincian mencurigakan baru tentang penerbangan nahas itu.

Ghyslain Wattrelos, seorang insinyur Prancis yang kehilangan istri dan dua anak remajanya dalam tragedi MH370, mengklaim bahwa pesawat itu membawa beberapa muatan misterius.

Mengutip informasi para penyelidik Prancis, dia menyinggung muatan misterius itu ketika wawancara dengan surat kabar Le Parisien, yang dilansir Selasa (16/7/2019). "Ada beberapa daftar penumpang yang saling bertentangan, misalnya mengenai penempatan penumpang," katanya.

"Juga muncul muatan misterius 89kg yang telah ditambahkan ke daftar penerbangan setelah lepas landas, bersama dengan kontainer yang kelebihan muatan," ujarnya.

"Pakar itu tidak menarik kesimpulan. Mungkin ketidakmampuan atau manipulasi," lanjut dia. "Segala sesuatu mungkin terjadi. Ini akan menjadi bagian dari pertanyaan untuk Malaysia."

Pihak berwenang Malaysia telah gagal membuktikan mengapa pesawat dengan 239 orang di dalamnya itu membuat jalur memutar dari Kuala Lumpur ke Beijing dan menghilang dari layar radar.

Pencarian bawah laut yang ekstensif di Samudra Hindia selatan, tempat pesawat itu diyakini telah jatuh, tidak menemukan jejak pesawat Boeing tersebut. Beberapa potongan puing, yang kemungkinan milik pesawat, telah ditemukan di Afrika Selatan, Madagaskar, dan Mauritius.

Ada berbagai teori yang seringkali bertentangan tentang penyebab tragedi itu. Salah satunya menyatakan bahwa pesawat Boeing itu kemungkinan dibajak, baik oleh pilot, penumpang, atau penumpang gelap. Penemuan muatan 89 kilogram dapat memperkuat hipotesis yang terakhir.

Bulan lalu, pakar keamanan penerbangan Tim Termini mengatakan dalam program Flight Channel 5; "Saya pikir sangat mungkin terjadi pembajakan, dan lagi, ada empat opsi untuk pembajakan."

"Salah satunya adalah pembajakan pesawat melalui anggota kru," ujarnya. "Yang kedua adalah pembajakan yang berasal dari penumpang," lanjut dia.

"Opsi ketiga, yang merupakan opsi yang tidak biasa, bisa jadi penumpang gelap," imbuh dia.

"Dan tentu saja opsi keempat adalah pengambilalihan daya pesawat dari stasiun berbasis darat."

Philip Baum, editor jurnal akademik Aviation Security International dan profesor keamanan penerbangan, telah mengklaim bahwa para pejabat tidak ingin mempertimbangkan kemungkinan adanya penumpang gelap.

"Saya pikir penumpang gelap adalah kemungkinan yang kuat, terutama karena tidak ada pejabat yang tampaknya ingin mempertimbangkan kemungkinan itu", katanya kepada The Independent.

Dia mengatakan bahwa satu atau beberapa orang bisa saja naik ke pesawat saat mendarat di bandara dan bersembunyi di bawah lantai elektronik dan rekayasa di belakang deck penerbangan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3568 seconds (0.1#10.140)