Tiga Kapal Iran Coba Hadang Kapal Tanker Minyak Inggris

Jum'at, 12 Juli 2019 - 10:11 WIB
Tiga Kapal Iran Coba...
Tiga Kapal Iran Coba Hadang Kapal Tanker Minyak Inggris
A A A
LONDON - Tiga kapal Iran mencoba menghadang jalur kapal tanker British Heritage yang hendak melintasi Selat Hormuz. Namun, ketiga kapal itu mundur setelah mendapat peringatan dari kapal perang Inggris. Kejadian ini diungkapkan Pemerintah Inggris kemarin.

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan sanksi AS pada Iran akan segera ditingkatkan untuk mencegah aktivitas nuklir dan perilaku regional Iran. Inggris mendesak Iran meredam situasi di kawasan setelah insiden yang melibatkan British Heritage yang dioperasikan BP dengan bendera Isle of Man.

“HMS Montrose dipaksa pada posisi antara kapal Iran dan British Heritage serta mengeluarkan peringatan lisan ke kapal-kapal Iran yang kemudian berbalik menjauh,” ungkap pernyataan Juru Bicara Pemerintah Inggris, dilansir kantor berita Reuters. Insiden ini terjadi hampir sepekan setelah marinir Kerajaan Inggris naik ke kapal tanker Iran, Grace 1, di laut lepas Gibraltar.

Militer Inggris kemudian menyita kapal tanker yang dituduh melanggar sanksi Uni Eropa (UE) karena membawa minyak ke Suriah itu. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri menyatakan penyitaan yang dilakukan Inggris tak akan dibiarkan tanpa respons.

Meski demikian, Iran menyangkal tuduhan hendak menghentikan kapal tanker British Heritage. Kemudian Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif menganggap laporan Inggris itu tak berguna. Juru Bicara BP menyatakan prioritas utamanya adalah keselamatan dan keamanan kru dan kapal.

“Meski kami tidak mengomentari kejadian itu, kami berterima kasih pada Angkatan Laut Kerajaan Inggris atas dukungan mereka,” papar BP. Chief Executive Officer (CEO) BP Bob Dudley saat ditanya tentang ketegangan di Teluk dalam acara London’s Chatham House berujar,

“Kami sangat hati-hati tentang kapal kami.” Selat Hormuz merupakan jalur utama minyak dunia yang menghubungkan para produsen di Timur Tengah dengan pasar di Asia, Eropa, Amerika Utara, dan lainnya. Wilayah perairan itu memiliki lebar 33 km di titik tersempit tapi jalur pelayaran hanya selebar 3 km. Data pelacak pelayaran menunjukkan tanker minyak mentah berbendera Inggris, Pacific Voyager, yang dikelola Mitsui OSK Lines Ltd mengambil rute serupa dengan British Heritage pada Rabu (10/7) melalui Selat Hormuz.

Data Refinitiv menunjukkan empat kapal tanker lain yang terdaftar di Inggris sedang berada di Teluk. Ketegangan di Teluk meningkat dalam beberapa pekan terakhir, saat Iran mulai melepas komitmennya pada kesepakatan nuklir 2015 yang ditandatangani bersama kekuatan dunia. AS telah mundur dari pakta itu tahun lalu dan menerapkan kembali berbagai sanksi kepada Iran.

Tindakan AS itu membuat Iran terisolir dari pasar minyak dunia dan terpaksa mencari cara tidak konvensional untuk menjual minyak mentah yang menjadi pendapatan utamanya. Iran menegaskan akan kembali melaksanakan komitmen pada kesepakatan nuklir jika sanksi AS dicabut dan Washington kembali dalam ke sepakatan.

AS dan Iran menyatakan secara terbuka mereka menghindari perang, tapi risiko konfrontasi langsung semakin meningkat. Bulan lalu Iran menembak jatuh drone AS dekat Selat Hormuz. Trump sudah akan melancarkan serangan balasan ke Iran, tapi kemudian membatalkannya di menit-menit terakhir.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0338 seconds (0.1#10.140)