PM Lebanon Santai Tanggapi Sanksi Baru AS
A
A
A
BEIRUT - Perdana Menteri Lebanon, Saad al-Hariri tanggapi santai sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS). Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada dua anggota parlemen Lebanon yang berasal dari kelompok Hizbullah.
Amin Sherri dan Muhammad Hasan Raad anggota parlemen Lebanon masuk ke dalam daftar hitam terkait dengan aksi teror. Departemen Keuangan AS mengatakan Hizbullah menggunakan kekuatan parlementernya untuk memajukan kegiatan yang diduga sebagai aksi kekerasan.
Hariri mengatakan sanksi terhadap dua anggota parlemen, yang merupakan pertama dilakukan oleh AS, merupakan hal yang sangat baru. Namun, dia mengatakan hal ini tidak akan mempengaruhi pekerjaan parlemen atau pemerintah.
"Ini masalah baru yang akan kami tangani sesuai keinginan. Yang penting adalah untuk melestarikan sektor perbankan dan ekonomi Lebanon dan, Insya Allah krisis ini akan berlalu cepat atau lambat. Masalah sanksi tidak boleh ditanggapi berlebihan," kata Hariri, seperti dilansir Reuters pada Rabu (10/7).
Sebelumnya, ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri mengatakan sanksi ini adalah serangan, bukan hanya terhadap Parlemen Lebanon, tetapi juga terhadap negara. "Ini merupakan serangan terhadap parlemen dan sebagai akibatnya serangan terhadap seluruh Lebanon," kata Berri.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Keuangan Lebanon Ali Hasan Khalil mentweet bahwa sanksi AS menyasar semua orang Lebanon bahkan jika mereka diarahkan pada Hizbullah dan tidak dibenarkan.
Amin Sherri dan Muhammad Hasan Raad anggota parlemen Lebanon masuk ke dalam daftar hitam terkait dengan aksi teror. Departemen Keuangan AS mengatakan Hizbullah menggunakan kekuatan parlementernya untuk memajukan kegiatan yang diduga sebagai aksi kekerasan.
Hariri mengatakan sanksi terhadap dua anggota parlemen, yang merupakan pertama dilakukan oleh AS, merupakan hal yang sangat baru. Namun, dia mengatakan hal ini tidak akan mempengaruhi pekerjaan parlemen atau pemerintah.
"Ini masalah baru yang akan kami tangani sesuai keinginan. Yang penting adalah untuk melestarikan sektor perbankan dan ekonomi Lebanon dan, Insya Allah krisis ini akan berlalu cepat atau lambat. Masalah sanksi tidak boleh ditanggapi berlebihan," kata Hariri, seperti dilansir Reuters pada Rabu (10/7).
Sebelumnya, ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri mengatakan sanksi ini adalah serangan, bukan hanya terhadap Parlemen Lebanon, tetapi juga terhadap negara. "Ini merupakan serangan terhadap parlemen dan sebagai akibatnya serangan terhadap seluruh Lebanon," kata Berri.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Keuangan Lebanon Ali Hasan Khalil mentweet bahwa sanksi AS menyasar semua orang Lebanon bahkan jika mereka diarahkan pada Hizbullah dan tidak dibenarkan.
(esn)