Trump Remehkan Perang AS-Iran Hanya Singkat, Zarif: Ilusi!

Jum'at, 28 Juni 2019 - 06:36 WIB
Trump Remehkan Perang...
Trump Remehkan Perang AS-Iran Hanya Singkat, Zarif: Ilusi!
A A A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menepis klaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa perang antara kedua negara akan berlangsung singkat karena Teheran tak akan bertahan lama. Diplomat Teheran itu menganggap klaim pemimpin Amerika ilusi belaka.

Trump percaya diri Washington mudah mengalahkan Teheran jika perang pecah karena Amerika meminta bantuan NATO untuk membangun koalisi anti-Teheran.

"'Perang singkat' dengan Iran adalah ilusi," tulis Zarif di Twitter pada hari Kamis (27/6/2019) atau sehari setelah Trump mengatakan dia tidak ingin perang dengan Iran tetapi memperingatkan bahwa jika pertempuran pecah, itu tidak akan bertahan lama.

Teheran telah menuduh Amerika Serikat menciptakan "terorisme ekonomi" dan "perang psikologis" atas penerapan sanksi-sanksinya terhadap negara lain.

Zarif mengatakan sanksi AS terhadap Iran yang diberlakukan kembali dan diperketat bukanlah alternatif selain perang, karena sanksi itu sejatinya juga "perang".

Ketua Parlemen Iran Ali Larijani memperingatkan AS untuk tidak lagi melanggar perbatasan Iran, karena respons yang akan dirasakan lebih kuat.

"Ditembak jatuhnya pesawat tak berawak Amerika adalah pengalaman bagi mereka untuk tidak melanggar perbatasan kami. Tetapi, jika mereka melakukannya, Angkatan Bersenjata akan memberikan respons yang lebih kuat," katanya.

Teheran menegaskan pesawat pengintai AS, RQ-4 Global Hawk, berada di wilayah udara Iran ketika ditembak jatuh oleh rudal pada 20 Juni. Washington menolak klaim itu dengan mengatakan pesawatnya berada di wilayah udara internasional di atas Selat Hormuz ketika ditembak.

Di tengah meningkatnya ketegangan kedua negara tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan AS Mark Esper mendesak sekutu NATO untuk bergabung dengan upaya Washington untuk menekan Iran dan memastikan keselamatan kapal-kapal tanker minyak di Teluk Persia.

Dia juga berusaha "menginternasionalkan" masalah Iran, pada pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels yang ditujukan untuk membahas krisis Iran-AS. Namun, Prancis memperingatkannya untuk tidak menyeret NATO dalam konflik Washington dan Teheran.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8272 seconds (0.1#10.140)