7 Jet Tempur Paling Canggih di Dunia pada Tahun 2019
A
A
A
ANGKATAN udara menjadi bagian penting dari setiap pasukan militer setiap negara. Superioritas udara memberikan perlindungan dan keselamatan bagi pasukan di darat. Lebih penting lagi, pesawat jet tempur membantu melindungi pesawat pengebom, sehingga keunggulan jet tempur adalah suatu keharusan bagi setiap negara yang ingin mengamankan posisi mereka sebagai kekuatan militer terkemuka di dunia.
Pada tahun ini, jet tempur generasi kelima adalah jet tempur paling canggih. Pembangun pesawat militer Amerika Serikat Lockheed Martin mendefinisikan pesawat tempur generasi kelima yang memiliki karakteristik antara lain; semua aspek stealth (siluman) saat dipersenjatai, probabilitas radar intersep rendah yang artinya dapat menghindari deteksi radar, airframe berkinerja tinggi, avionic canggih, dan sistem komputer sangat terintegrasi atau mampu menghubungkan ke sistem lain untuk kesadaran situasional.
Dalam rangka ulang tahun ke-7, SINDOnews.com menyuguhkan daftar tujuh pesawat jet tempur paling canggih pada tahun 2019. Berikut ulasannya;
1. Lockheed Martin F-35 Lightning II
Foto/REUTERS
Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) memperkenalkan jet tempur terbaru ini pada tahun 2015. F-35 yang dibuat Lockheed Martin ini memiliki tiga varian utama, dengan perbedaan dalam kemampuan pendaratan mereka.
Perkiraan biaya program F-35 sangat mengejutkan. Pemerintah AS menghabiskan USD1.508 triliun untuk jet tempur canggih ini. Tetapi di sisi lain, Lockheed memproyeksikan bahwa USAF akan menggunakan jet tempur hingga tahun 2070.
F-35 menuai banyak kritik, mulai dari pembengkakan biaya yang luar biasa, masalah tangki yang pernah memicu pengandangan seluruh F-35 di berbagai negara hingga keterlambatan program jet tempur dari jadwal semestinya. Meski demikian tidak dapat dimungkiri bahwa itu adalah jet tempur paling canggih saat ini di udara.
Israel mengklaim sebagai negara pertama yang mengoperasikan F-35 untuk misi tempur. Amerika Serikat (AS) juga sudah menggunakan jet tempur ini untuk mengebom wilayah Afghanistan dengan klaim menargetkan kelompok militan.
Beberapa kecelakaan membuat jet tempur ini menjadi sorotan dunia. Kecelakaan terbaru adalah jatuhnya F-35A Jepang saat pelatihan di Samudra Pasifik. Puing-puing jet tempur sudah ditemukan, namun pilot masih hilang dan kemungkinan besar tewas. Angkatan Udara Pasukan Bela Diri Jepang menyimpulkan penyebab kecelakaan itu pada pilot, bukan pada jet tempur F-35.
2. Sukhoi Su-57
Foto/TASS
Jet tempur ini dikembangkan oleh Sukhoi Company, salah satu perusahaan militer Rusia. Su-57 dibanggakan Rusia sebagai jet tempurnya yang berteknologi paling canggih.
Jet ini adalah petarung pertama yang menandai setiap kotak dalam daftar fitur-fitur jet tempur generasi kelima. Sergey Bogdan adalah pilot pertama yang menguji Su-57 pada tahun 2010. Dibandingkan dengan F-35, Su-57 hanya menelan biaya sekitar USD10 juta untuk riset, pengembangan, dan persiapan produksi Rusia.
Angkatan Udara Rusia diharapkan akan memperkenalkan jet tempur ini dalam layanan penuh militernya pada tahun 2019. Namun, pada tahun 2018, jurnalis melihat dua jet Su-57 beroperasi di Suriah. Moskow akhirnya mengakui, pesawat tempur tercanggihnya itu memang menjalani uji tempur di Suriah.
3. Chengdu J-20
Foto/REUTERS
J-20 dibanggakan China sebagai jet tempur terbaik dan tercanggihnya. Pesawat ini diproduksi Chengdu Aerospace Corporation dan diperkenalkan pada 2017.
Setelah lebih dari 20 tahun pengembangan, J-20 terbang untuk pertama kalinya pada pada 2011. Ada beberapa perubahan pada desain pesawat setelah penerbangan pertama dilakukan, yaitu intake baru, lapisan stealth (siluman) baru dan desain baru stabilisator vertikal.
Terlepas dari beberapa masalah yang muncul setelah produksi, Chengdu J-20 adalah jet tempur generasi kelima pertama di Asia.
4. Shenyang FC-31
Foto/REUTERS
FC-31 atau J-31 adalah jet tempur generasi kelima kedua yang akan diperkenalkan pada Angkatan Udara China. Meskipun tak secanggih dari mitranya, Chengdu J-20, kemampuan jet tempur J-31 tak bisa dianggap remeh.
Spesifikasi persisnya masih belum jelas bagi siapa pun yang berada di luar militer China. Pakar asing, terutama AS, menunjukkan bahwa FC-31 setara dengan pesawat tempur generasi kelima lainnya. Namun, jet yang lebih baik diputuskan oleh banyak faktor lain seperti kesiapan pilot dan kemampuan radar dan sensor pesawat.
5. Mitsubishi X-2 Shinshin
Foto/REUTERS
Mitsubishi X-2 Shinshin menjadi contoh unik dari kendaraan udara yang masuk dalam daftar yang menjalani uji pesawat generasi kelima. Ya. Meskipun itu bukan jet tempur, Jepang menggunakan X-2 sebagai testbed untuk teknologi jet tempur lainnya.
Latar belakang jet ini adalah bahwa Jepang ingin mengganti armada pesawat tempurnya saat ini. Pemerintah Jepang menghubungi Amerika Serikat untuk kemungkinan membeli R-22 Raptors, tetapi Kongres AS menutup kemungkinan apa pun yang terjadi untuk melindungi rahasia militernya.
Penerbangan pertama X-2 pada tahun 2016 dan setelah tes yang sukses. Sejak itu, Mitsubishi mulai memproduksi pesawat tersebut. X-2 adalah pendahulu F-3, jet tempur yang dikonsep menjadi pesawat generasi keenam. Jepang akan memproduksi F-3 mulai 2027.
6. Lockheed Martin F-22 Raptor
Foto/REUTERS
F-22 Raptor tercatat sebagai jet tempur generasi kelima pertama di dunia. Jet tempur ini mulai beroperasi pada tahun 2005. Pemerintah Amerika Serikat membatalkan produksi Raptor pada tahun 2011. Meskipun itu merupakan bagian penting dari USAF (Angkatan Udara Amerika Serikat), meningkatnya biaya pengembangan dan pemeliharaan, kurangnya misi air-to-air (udara-ke-udara) mengakhiri produksi jet tempur tersebut. Lockheed Martin mengirim Raptor terakhir ke USAF pada 2012.
Meskipun demikian, F-22 adalah perintis. Ini adalah jet tempur pertama yang menggabungkan supercruise, supermaneuverability, stealth dan fusion sensor.
7. Eurofighter Typhoon
Foto/REUTERS
Dari semua jet tempur yang ada dalam daftar, kisah Typhoon adalah salah satu yang paling menarik. Operasi gabungan Airbus, BAE Systems dan Leonardo (sebuah perusahaan Italia) mengembangkan Typhoon. Setelah pengembangan dimulai pada tahun 1983, penerbangan uji coba secara resmi pertama dilakukan pada tahun 1994. Pengembangan jet tempur Typhoon telah terganggu penundaan.
Setelah runtuhnya Tembok Berlin dan perubahan pemerintahan di Jerman, Kanselir Jerman pada waktu itu berjanji untuk membatalkan proyek tersebut. Namun, program ini bertahan dan setelah berbagai penundaan, dan Jerman akhirnya mengerahkan Eurofighter Typhoon pertama kalinya.
Sumber: aviationcv
Pada tahun ini, jet tempur generasi kelima adalah jet tempur paling canggih. Pembangun pesawat militer Amerika Serikat Lockheed Martin mendefinisikan pesawat tempur generasi kelima yang memiliki karakteristik antara lain; semua aspek stealth (siluman) saat dipersenjatai, probabilitas radar intersep rendah yang artinya dapat menghindari deteksi radar, airframe berkinerja tinggi, avionic canggih, dan sistem komputer sangat terintegrasi atau mampu menghubungkan ke sistem lain untuk kesadaran situasional.
Dalam rangka ulang tahun ke-7, SINDOnews.com menyuguhkan daftar tujuh pesawat jet tempur paling canggih pada tahun 2019. Berikut ulasannya;
1. Lockheed Martin F-35 Lightning II
Foto/REUTERS
Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) memperkenalkan jet tempur terbaru ini pada tahun 2015. F-35 yang dibuat Lockheed Martin ini memiliki tiga varian utama, dengan perbedaan dalam kemampuan pendaratan mereka.
Perkiraan biaya program F-35 sangat mengejutkan. Pemerintah AS menghabiskan USD1.508 triliun untuk jet tempur canggih ini. Tetapi di sisi lain, Lockheed memproyeksikan bahwa USAF akan menggunakan jet tempur hingga tahun 2070.
F-35 menuai banyak kritik, mulai dari pembengkakan biaya yang luar biasa, masalah tangki yang pernah memicu pengandangan seluruh F-35 di berbagai negara hingga keterlambatan program jet tempur dari jadwal semestinya. Meski demikian tidak dapat dimungkiri bahwa itu adalah jet tempur paling canggih saat ini di udara.
Israel mengklaim sebagai negara pertama yang mengoperasikan F-35 untuk misi tempur. Amerika Serikat (AS) juga sudah menggunakan jet tempur ini untuk mengebom wilayah Afghanistan dengan klaim menargetkan kelompok militan.
Beberapa kecelakaan membuat jet tempur ini menjadi sorotan dunia. Kecelakaan terbaru adalah jatuhnya F-35A Jepang saat pelatihan di Samudra Pasifik. Puing-puing jet tempur sudah ditemukan, namun pilot masih hilang dan kemungkinan besar tewas. Angkatan Udara Pasukan Bela Diri Jepang menyimpulkan penyebab kecelakaan itu pada pilot, bukan pada jet tempur F-35.
2. Sukhoi Su-57
Foto/TASS
Jet tempur ini dikembangkan oleh Sukhoi Company, salah satu perusahaan militer Rusia. Su-57 dibanggakan Rusia sebagai jet tempurnya yang berteknologi paling canggih.
Jet ini adalah petarung pertama yang menandai setiap kotak dalam daftar fitur-fitur jet tempur generasi kelima. Sergey Bogdan adalah pilot pertama yang menguji Su-57 pada tahun 2010. Dibandingkan dengan F-35, Su-57 hanya menelan biaya sekitar USD10 juta untuk riset, pengembangan, dan persiapan produksi Rusia.
Angkatan Udara Rusia diharapkan akan memperkenalkan jet tempur ini dalam layanan penuh militernya pada tahun 2019. Namun, pada tahun 2018, jurnalis melihat dua jet Su-57 beroperasi di Suriah. Moskow akhirnya mengakui, pesawat tempur tercanggihnya itu memang menjalani uji tempur di Suriah.
3. Chengdu J-20
Foto/REUTERS
J-20 dibanggakan China sebagai jet tempur terbaik dan tercanggihnya. Pesawat ini diproduksi Chengdu Aerospace Corporation dan diperkenalkan pada 2017.
Setelah lebih dari 20 tahun pengembangan, J-20 terbang untuk pertama kalinya pada pada 2011. Ada beberapa perubahan pada desain pesawat setelah penerbangan pertama dilakukan, yaitu intake baru, lapisan stealth (siluman) baru dan desain baru stabilisator vertikal.
Terlepas dari beberapa masalah yang muncul setelah produksi, Chengdu J-20 adalah jet tempur generasi kelima pertama di Asia.
4. Shenyang FC-31
Foto/REUTERS
FC-31 atau J-31 adalah jet tempur generasi kelima kedua yang akan diperkenalkan pada Angkatan Udara China. Meskipun tak secanggih dari mitranya, Chengdu J-20, kemampuan jet tempur J-31 tak bisa dianggap remeh.
Spesifikasi persisnya masih belum jelas bagi siapa pun yang berada di luar militer China. Pakar asing, terutama AS, menunjukkan bahwa FC-31 setara dengan pesawat tempur generasi kelima lainnya. Namun, jet yang lebih baik diputuskan oleh banyak faktor lain seperti kesiapan pilot dan kemampuan radar dan sensor pesawat.
5. Mitsubishi X-2 Shinshin
Foto/REUTERS
Mitsubishi X-2 Shinshin menjadi contoh unik dari kendaraan udara yang masuk dalam daftar yang menjalani uji pesawat generasi kelima. Ya. Meskipun itu bukan jet tempur, Jepang menggunakan X-2 sebagai testbed untuk teknologi jet tempur lainnya.
Latar belakang jet ini adalah bahwa Jepang ingin mengganti armada pesawat tempurnya saat ini. Pemerintah Jepang menghubungi Amerika Serikat untuk kemungkinan membeli R-22 Raptors, tetapi Kongres AS menutup kemungkinan apa pun yang terjadi untuk melindungi rahasia militernya.
Penerbangan pertama X-2 pada tahun 2016 dan setelah tes yang sukses. Sejak itu, Mitsubishi mulai memproduksi pesawat tersebut. X-2 adalah pendahulu F-3, jet tempur yang dikonsep menjadi pesawat generasi keenam. Jepang akan memproduksi F-3 mulai 2027.
6. Lockheed Martin F-22 Raptor
Foto/REUTERS
F-22 Raptor tercatat sebagai jet tempur generasi kelima pertama di dunia. Jet tempur ini mulai beroperasi pada tahun 2005. Pemerintah Amerika Serikat membatalkan produksi Raptor pada tahun 2011. Meskipun itu merupakan bagian penting dari USAF (Angkatan Udara Amerika Serikat), meningkatnya biaya pengembangan dan pemeliharaan, kurangnya misi air-to-air (udara-ke-udara) mengakhiri produksi jet tempur tersebut. Lockheed Martin mengirim Raptor terakhir ke USAF pada 2012.
Meskipun demikian, F-22 adalah perintis. Ini adalah jet tempur pertama yang menggabungkan supercruise, supermaneuverability, stealth dan fusion sensor.
7. Eurofighter Typhoon
Foto/REUTERS
Dari semua jet tempur yang ada dalam daftar, kisah Typhoon adalah salah satu yang paling menarik. Operasi gabungan Airbus, BAE Systems dan Leonardo (sebuah perusahaan Italia) mengembangkan Typhoon. Setelah pengembangan dimulai pada tahun 1983, penerbangan uji coba secara resmi pertama dilakukan pada tahun 1994. Pengembangan jet tempur Typhoon telah terganggu penundaan.
Setelah runtuhnya Tembok Berlin dan perubahan pemerintahan di Jerman, Kanselir Jerman pada waktu itu berjanji untuk membatalkan proyek tersebut. Namun, program ini bertahan dan setelah berbagai penundaan, dan Jerman akhirnya mengerahkan Eurofighter Typhoon pertama kalinya.
Sumber: aviationcv
(mas)