Presiden Trump Mengaku Tahu Dalang Serangan Teroris 9/11
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump secara samar-samar mengisyaratkan bahwa dia tahu siapa yang bertanggung jawab atas serangan teroris pada 11 September 2001 atau 9/11. Hanya saja, dia menolak menyebutkan namanya.
Berbicara kepada George Stephanopoulos dari ABC di Rose Garden Gedung Putih akhir pekan ini, Trump menegaskan bukan Irak yang melakukan serangan teroris di New York dan Washington dengan korban jiwa hampir 3.000 orang tersebut. Pernyataan itu sebagai dalih bahwa dia tak sependapat dengan invasi AS terhadap Irak tahun 2003 yang dilakukan oleh pemerintah Bush.
"Omong-omong, Irak tidak merobohkan World Trade Center (WTC)," kata Presiden Trump, merujuk pada menara kembar WTC yang dihantam pesawat yang dibajak para tersangka teroris.
"Itu bukan Irak. Itu orang lain. Dan saya pikir saya tahu siapa orang lain ini. Dan Anda mungkin juga (tahu)," ujar Trump, seperti dikutip Russia Today, Selasa (18/6/2019).
Tidak jelas siapa dalang serangan teroris 9/11 yang dimaksud oleh Trump. Namun, pendiri al-Qaeda; Osama bin Laden yang merupakan pria kelahiran Arab Saudi dan jaringan al-Qaeda-nya secara luas dianggap sebagai biang keladi di balik serangan tersebut.
Osama bin Laden sendiri pada beberapa kesempatan sebelum kematiannya pernah menyangkal terlibat dalam serangan tersebut.
Pemerintahan Bush menjadikan serangan teroris 9/11 sebagai dalih untuk menginvasi Irak pada Maret 2003. Saat itu, pemerintah Bush mengklaim Baghdad memiliki senjata pemusnah massal yang dapat diberikan kepada para teroris. Namun, tuduhan itu tak pernah terbukti.
Presiden Trump mengkritik keterlibatan Amerika dalam konflik Timur Tengah. Dia menyebutnya sebagai "keputusan terburuk yang dibuat dalam sejarah negara AS", yang telah menelan biaya triliunan dolar AS.
Pada 11 September 2001, para pelaku serangan membajak beberapa pesawat komersial dan menerbangkannya ke menara World Trade Center di New York City dan Pentagon. Pesawat keempat diterbangkan ke arah Gedung Putih atau Capitol, namun jatuh di sebuah ladang di Pennsylvania.
Berbicara kepada George Stephanopoulos dari ABC di Rose Garden Gedung Putih akhir pekan ini, Trump menegaskan bukan Irak yang melakukan serangan teroris di New York dan Washington dengan korban jiwa hampir 3.000 orang tersebut. Pernyataan itu sebagai dalih bahwa dia tak sependapat dengan invasi AS terhadap Irak tahun 2003 yang dilakukan oleh pemerintah Bush.
"Omong-omong, Irak tidak merobohkan World Trade Center (WTC)," kata Presiden Trump, merujuk pada menara kembar WTC yang dihantam pesawat yang dibajak para tersangka teroris.
"Itu bukan Irak. Itu orang lain. Dan saya pikir saya tahu siapa orang lain ini. Dan Anda mungkin juga (tahu)," ujar Trump, seperti dikutip Russia Today, Selasa (18/6/2019).
Tidak jelas siapa dalang serangan teroris 9/11 yang dimaksud oleh Trump. Namun, pendiri al-Qaeda; Osama bin Laden yang merupakan pria kelahiran Arab Saudi dan jaringan al-Qaeda-nya secara luas dianggap sebagai biang keladi di balik serangan tersebut.
Osama bin Laden sendiri pada beberapa kesempatan sebelum kematiannya pernah menyangkal terlibat dalam serangan tersebut.
Pemerintahan Bush menjadikan serangan teroris 9/11 sebagai dalih untuk menginvasi Irak pada Maret 2003. Saat itu, pemerintah Bush mengklaim Baghdad memiliki senjata pemusnah massal yang dapat diberikan kepada para teroris. Namun, tuduhan itu tak pernah terbukti.
Presiden Trump mengkritik keterlibatan Amerika dalam konflik Timur Tengah. Dia menyebutnya sebagai "keputusan terburuk yang dibuat dalam sejarah negara AS", yang telah menelan biaya triliunan dolar AS.
Pada 11 September 2001, para pelaku serangan membajak beberapa pesawat komersial dan menerbangkannya ke menara World Trade Center di New York City dan Pentagon. Pesawat keempat diterbangkan ke arah Gedung Putih atau Capitol, namun jatuh di sebuah ladang di Pennsylvania.
(mas)