Trump Cabut Status Sudan Negara Sponsor Terorisme Jika Bayar Rp4,9 Triliun

Selasa, 20 Oktober 2020 - 14:06 WIB
loading...
Trump Cabut Status Sudan...
Presiden Amerika Serikat Donald John Trump. Foto/New York Post
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dia akan mencabut status Sudan dari daftar negara sponsor terorisme. Syaratnya harus membayar USD335 juta (lebih dari Rp4,9 triliun) kepada para korban teror asal AS dan keluarga mereka.

"Kabar baik! Pemerintah baru Sudan, yang membuat kemajuan besar, setuju untuk membayar USD335 juta kepada korban teror AS dan keluarganya," tulis Trump di Twitter. (BacaA: Bos Mossad Dilaporkan Bertemu Jenderal Sudan yang Difasilitasi UEA )

"Setelah disetor, saya akan mencabut Sudan dari daftar Negara Sponsor Terorisme. Akhirnya, keadilan untuk rakyat Amerika dan langkah besar untuk Sudan!," lanjut Trump, seperti dikutip Fox News, Selasa (20/10/2020).

Langkah dari Sudan akan membuka pintu bagi negara Afrika tersebut untuk mendapatkan pinjaman internasional dan bantuan yang diperlukan untuk menghidupkan kembali ekonominya yang terpukul serta untuk menyelamatkan transisi negara itu menuju demokrasi.

Sudan telah setuju untuk membayar kompensasi bagi para korban pemboman kedutaan AS tahun 1998 di Kenya dan Tanzania. Serangan itu dilakukan oleh jaringan al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden ketika bin Laden tinggal di Sudan.

Setelah uang kompensasi disetorkan, Trump akan menandatangani perintah untuk menghapus Sudan dari daftar terorisme. Status itu telah membuat Sudan menderita akibat sanksi berat Amerika selama 27 tahun. (Baca juga: Tunggu Hasil Pemilu AS, Sudan dan Oman Tunda Normalisasi dengan Israel )

Kongres kemudian diharapkan bertindak untuk memulihkan kekebalan kedaulatan Sudan, yang secara efektif akan menghentikan klaim kompensasi di masa depan yang diajukan terhadapnya di pengadilan AS.

Para pejabat Sudan telah merundingkan persyaratan untuk mengeluarkan negara itu dari daftar sponsor terorisme selama lebih dari setahun. Namun, upaya AS untuk memperbaiki hubungan dengan Sudan dimulai sejak akhir pemerintahan Presiden Barack Obama, yang memulai proses tersebut pada Januari 2017.

Penunjukan Sudan sebagai negara sponsor terorisme dimulai pada tahun 1990-an, ketika Sudan secara singkat menjadi tuan rumah bagi Osama bin Laden dan militan lainnya yang dicari. Sudan juga diyakini telah menjadi saluran pipa bagi Iran untuk memasok senjata kepada militan Palestina di Jalur Gaza.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1403 seconds (0.1#10.140)