Berpose Pakaian Dalam, Dokter Sekaligus Model Dicabut Izin Medisnya

Minggu, 16 Juni 2019 - 17:53 WIB
Berpose Pakaian Dalam,...
Berpose Pakaian Dalam, Dokter Sekaligus Model Dicabut Izin Medisnya
A A A
YANGON - Seorang dokter sekaligus model di Myanmar dicabut izin medisnya karena mem-posting foto dirinya dengan pakaian dalam di Facebook. Namun, dia mengecam pemerintah karena dia anggap mengganggu kebebasan pribadi dan bersumpah akan mengajukan banding terhadap keputusan dewan medis di negara yang sangat konservatif tersebut.

Nang Mwe San kerap memperbarui foto Facebook-nya dengan foto-foto dirinya mengenakan pakaian renang dan pakaian dalam. Dia meniru gaya model Amerika Serikat Kendall Jenner.

Dokter Nang juga kerap berpose dengan pakaian tradisional yang ketat atau memperlihatkan bentuk tubuhnya.

Para pemuda Myanmar sejatinya telah terbiasa dengan pakaian modern dan budaya pop. Namun, masyarakat konservatif di negara itu masih "cemberut" dengan penggambaran seksualitas secara terbuka.

Surat pencabutan izin medis untuk dokter Nang mengatakan pakaiannya yang agak cabul bertentangan dengan Dewan Medis Myanmar. Surat tertanggal 3 Juni itu mencabut izin medisnya karena gaya berpakaiannya yang bertentangan dengan budaya dan tradisi Myanmar.

Pemberitahuan itu muncul setelah peringatan pada Januari membuat berjanji untuk menghapus posting Facebook. Namun, faktanya Nang tidak mematuhi janji tertulis yang dia teken.

Perempuan 29 tahun ini telah bekerja selama lima tahun sebagai dokter umum sebelum mengejar karier modeling pada tahun 2017. Dia mengatakan tidak ada batasan khusus pada kode pakaian dalam etika medis.

"Saya tidak berpakaian seperti itu ketika saya merawat pasien," kata Nang Mwe San seperti dikutip AFP, Minggu (16/6/2019). "Ini tidak dapat diterima," katanya lagi, seraya menyampaikan rencananya untuk mengajukan banding atas keputusan dewan medis dalam sebulan ini.

"Saya tidak berpikir mereka harus mengganggu kebebasan pribadi dan itu bukan urusan mereka," katanya. Dia berharap bisa kembali praktik medis di masa depan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Myanmar saat ini menghadapi krisis tenaga kesehatan terlatih.

Anggota dewan medis setempat tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar atas pencabutan izin medis dokter seksi itu.

Sebagian netizen lokal mengecam dokter tersebut yang mereka anggap berlindung di balik hak asasi manusia."Hak asasi manusia bukan tentang mengekspos tubuh Anda," kata pengguna media sosial, Shwe Thu Razza. "Anda harus memelihara budaya Myanmar."

Namun, ada juga netizen yang membela dokter itu. "Apa yang dia kenakan di luar pekerjaan seharusnya tidak penting bagi profesinya," kata Swa Win Kyaw, pengguna media sosial yang lainnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0852 seconds (0.1#10.140)