Soal Serangan Tanker, Pengakuan Pemilik Kapal Berbeda dengan AS

Sabtu, 15 Juni 2019 - 11:22 WIB
Soal Serangan Tanker,...
Soal Serangan Tanker, Pengakuan Pemilik Kapal Berbeda dengan AS
A A A
TOKYO - Pemilik kapal tanker Kokuka Courageous asal Jepang, salah satu kapal yang diserang di Teluk Oman, mengeluarkan pengakuan yang bertentangan dengan Amerika Serikat (AS) terkait insiden tersebut. Ia mengatakan bahwa kapalnya dihantam oleh benda terbang, bukan ranjau limpet seperti yang diklaim oleh AS.

Komando Pusat AS mengatakan dua kapal tanker dihantam oleh ranjau limpet yang dipasang ke kapal di bawah garis air menggunakan magnet. Komando Pusat AS kemudian merilis video yang mengklaim memperlihatkan sebuah kapal patroli Garda Revolusi Revolusi Iran mengeluarkan sebuah ranjau yang tidak meledak dari salah satu kapal tanker, Kokuka Courageous.

Namun pada Jumat pagi, pemilik Kokuka Courageous mengatakan bahwa para pelaut melihat sesuatu terbang ke arah kapal tepat sebelum ledakan dan dampaknya jauh di atas garis air.

"Kami menerima laporan bahwa ada sesuatu yang terbang ke arah kapal," kata Yutaka Katada, presiden Kokaku Sangyo Co. pada konferensi pers.

"Tempat di mana proyektil mendarat secara signifikan lebih tinggi dari permukaan air, jadi kami benar-benar yakin bahwa ini bukan torpedo," terangnya.

"Kurasa tidak ada bom waktu atau benda yang menempel di sisi kapal," tukasnya seperti dikutip dari NBC News, Sabtu (15/6/2019).

Pejabat AS belum menanggapi pernyataan tersebut.

Serangan itu terjadi setelah perjalanan dua hari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Iran, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara Washington dan Teheran, yang telah memburuk secara nyata dalam 48 jam terakhir.

Kementerian Luar Negeri Jepang mengutuk serangan itu dalam sebuah pernyataan dan berjanji untuk bekerja dengan negara-negara terkait untuk mengamankan keselamatan kawasan, tetapi tidak menyebut Iran atau kemungkinan pelaku penyerang lainnya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyalahkan Iran atas insiden tersebut dan menyebutnya sebagai negara teror.

"Iran melakukannya," kata Trump pada "Fox & Friends" beberapa jam setelah militer AS merilis rekaman yang menunjukkan sebuah kapal patroli Iran mengeluarkan ranjau limpet yang tidak meledak dari salah satu kapal.

“Mereka adalah negara yang penuh teror, dan mereka telah banyak berubah sejak saya menjadi presiden. Mereka berada dalam masalah yang sangat dalam," sambung Trump.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0977 seconds (0.1#10.140)