Dua Kapal Tanker Dilaporkan Diserang di Teluk Oman

Kamis, 13 Juni 2019 - 15:49 WIB
Dua Kapal Tanker Dilaporkan...
Dua Kapal Tanker Dilaporkan Diserang di Teluk Oman
A A A
DUBAI - Dua kapal tanker dilaporkan diduga mendapat serangan di Teluk Oman dan para awaknya telah dievakuasi. Insiden ini terjadi sebulan setelah kejadian serupa di mana empat kapal tanker itu dijuga dilaporkan disabotase.

Operasi Perdagangan Maritim Inggris, bagian dari Angkatan Laut Kerajaan, sebelumnya mengatakan pihaknya mengetahui adanya insiden di Teluk Oman.

Dua kapal tanker, Front Altair yang berbendera Kepulauan Marshal, dan Kokuka yang berbendera Panama, telah dievakuasi dan para kru selamat, kata empat sumber pengiriman dan perdagangan.

"Inggris dan mitranya sedang menyelidiki," kata badan itu tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/6/2019).

Salah satu broker pengiriman mengatakan ada ledakan "yang diduga serangan dari luar" yang mungkin melibatkan ranjau magnet di Kokuka.

“Semua kru dengan aman meninggalkan kapal dan dijemput oleh Kapal Coastal Ace. Kokuka Courageous terapung tanpa awak,” kata sumber itu.

Sumber lain mengatakan Front Altair melaporkan kebakaran yang disebabkan oleh "serangan permukaan" dan kru telah dievakuasi oleh kapal terdekat Hyundai Dubai.

Daerah ini berada di dekat Selat Hormuz, jalur air strategis utama yang dilalui seperlima dari konsumsi minyak global dari produsen Timur Tengah.

Bulan lalu tidak ada konfirmasi segera dari operator atau otoritas kapal di Oman atau Uni Emirat Arab, di mana empat kapal tanker terkena sabotase di wilayah perairannya.

Surat kabar Tradewinds melaporkan bahwa sebuah kapal tanker yang dimiliki oleh Frontline Norwegia telah ditabrak oleh torpedo di lepas pantai Fujairah, salah satu wilayah di Uni Emirat Arab (UEA). Surat kabar ini mengutip sumber industri yang tidak disebutkan namanya.

Pihak Frontline sendiri tidak segera bersedia untuk mengomentari hal tersebut.

UEA telah mengatakan bahwa serangan 12 Mei terhadap empat kapal di lepas pantai Fujairah, sebuah pusat bunkering utama, kemungkinan disebabkan oleh ranjau limpet dan memiliki ciri khas operasi yang kemungkinan besar dilakukan oleh sebuah negara.

Utusan Arab Saudi untuk PBB menyalahkan Iran atas insiden tersebut. Namun Teheran membantah terlibat dalam aksi sabotase itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1187 seconds (0.1#10.140)