Kim Jong-un Dituduh Eksekusi Jenderal dengan Dimangsakan ke Piranha
A
A
A
SEOUL - Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara (Korut) dituduh telah mengeksekusi mati seorang jenderal dengan cara dilemparkan ke tangki penuh ikan piranha yang diimpor dari Brazil.
Tudingan itu muncul dalam laporan tabloid Inggris, Daily Star, Minggu (9/6/2019), yang mengutip seorang perwira intelijen Inggris secara anonim. Jenderal yang juga tak disebutkan namanya itu disebut dieksekusi karena dituduh merencanakan kudeta terhadap Kim Jong-un.
Menurut intelijen Inggris tersebut, Kim Jong-un memiliki tangki ikan besar yang dibangun di dalam salah satu istana kepresidenannya, yaitu Ryongsong Residence. Pembangunan tangki ikan itu sebagai bagian dari perintahnya yang ditujukan kepada para pembantunya untuk membuat metode eksekusi canggih yang baru.
"Kim berkuasa karena ketakutan. Banyak musuh negara dieksekusi di depan umum," kata sumber intelijen Inggris.
"Dia ingin semua orang tahu, termasuk para pembantunya yang paling tepercaya, bahwa mereka berisiko menderita kematian yang sangat tidak menyenangkan jika dia curiga mereka berkhianat."
"Dia telah mengeksekusi anggota keluarganya sendiri dan membunuh pejabat senior pemerintah karena tidak bertepuk tangan cukup keras dalam salah satu pidatonya," lanjut sumber intelijen tersebut.
"Penggunaan piranha adalah Kim klasik. Itu semua tentang menggunakan ketakutan dan teror sebagai alat politik. Apakah (iya) atau tidak penggunaan piranha adalah cara yang efisien untuk membunuh seseorang yang tidak akan mengganggunya," kata sumber intelijen tersebut.
Menurut laporan media Inggris terseut, sebelum dimakan oleh sekawanan ikan predator, sang jenderal dipotong lengan dan tubuhnya dengan pisau.
Media itu bahkan berspekulasi bahwa ide ekesekusi itu berasal dari film James Bond 1977; "The Spy Who Love Me", di mana Karl Stromberg membunuh lawan-lawannya dengan memangsakannya kepada hiu yang tinggal di akuarium.
Laporan Daily Star membuat publik pengguna media sosial tidak terkesan. Mereka menilai cerita eksekusi itu "berbau amis". Banyak yang menebak sang jenderal itu akan muncul di depan umum dalam beberapa hari dan dengan sinis bertanya-tanya apakah itu adalah audisi film James Bond.
Rezim Kim Jong-un maupun media pemerintah Korut belum bereaksi atas atas publikasi media Inggris. Sulit untuk memverifikasi secara indenpenden perihal laporan itu, terlebih Korut sangat tertutup untuk akses media asing.
Laporan media Inggris itu muncul setelah surat kabar Korea Selatan, Chosun Ilbo, beberapa waktu lalu mengklaim bahwa rezim Kim Jong-un mengeksekusi setidaknya lima pejabat Kementerian Luar Negeri yang menjadi negosiator nuklir, termasuk utusan Korut untuk Amerika Serikat (AS), Kim Hyok-chol.
Menurut klaim surat kabar Korea Selatan itu, kelima pejabat dieksekusi menyusul gagalnya pertemuan puncak pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump di Hanoi untuk menghasilkan kesepakatan terkait denuklirisasi Korea Utara. Namun, klaim itu dibantah CEO Korea Risk Group, Chad O'Carroll, yang berpendapat bahwa utusan Korut tersebut masih hidup dan sehat.
Tudingan itu muncul dalam laporan tabloid Inggris, Daily Star, Minggu (9/6/2019), yang mengutip seorang perwira intelijen Inggris secara anonim. Jenderal yang juga tak disebutkan namanya itu disebut dieksekusi karena dituduh merencanakan kudeta terhadap Kim Jong-un.
Menurut intelijen Inggris tersebut, Kim Jong-un memiliki tangki ikan besar yang dibangun di dalam salah satu istana kepresidenannya, yaitu Ryongsong Residence. Pembangunan tangki ikan itu sebagai bagian dari perintahnya yang ditujukan kepada para pembantunya untuk membuat metode eksekusi canggih yang baru.
"Kim berkuasa karena ketakutan. Banyak musuh negara dieksekusi di depan umum," kata sumber intelijen Inggris.
"Dia ingin semua orang tahu, termasuk para pembantunya yang paling tepercaya, bahwa mereka berisiko menderita kematian yang sangat tidak menyenangkan jika dia curiga mereka berkhianat."
"Dia telah mengeksekusi anggota keluarganya sendiri dan membunuh pejabat senior pemerintah karena tidak bertepuk tangan cukup keras dalam salah satu pidatonya," lanjut sumber intelijen tersebut.
"Penggunaan piranha adalah Kim klasik. Itu semua tentang menggunakan ketakutan dan teror sebagai alat politik. Apakah (iya) atau tidak penggunaan piranha adalah cara yang efisien untuk membunuh seseorang yang tidak akan mengganggunya," kata sumber intelijen tersebut.
Menurut laporan media Inggris terseut, sebelum dimakan oleh sekawanan ikan predator, sang jenderal dipotong lengan dan tubuhnya dengan pisau.
Media itu bahkan berspekulasi bahwa ide ekesekusi itu berasal dari film James Bond 1977; "The Spy Who Love Me", di mana Karl Stromberg membunuh lawan-lawannya dengan memangsakannya kepada hiu yang tinggal di akuarium.
Laporan Daily Star membuat publik pengguna media sosial tidak terkesan. Mereka menilai cerita eksekusi itu "berbau amis". Banyak yang menebak sang jenderal itu akan muncul di depan umum dalam beberapa hari dan dengan sinis bertanya-tanya apakah itu adalah audisi film James Bond.
Rezim Kim Jong-un maupun media pemerintah Korut belum bereaksi atas atas publikasi media Inggris. Sulit untuk memverifikasi secara indenpenden perihal laporan itu, terlebih Korut sangat tertutup untuk akses media asing.
Laporan media Inggris itu muncul setelah surat kabar Korea Selatan, Chosun Ilbo, beberapa waktu lalu mengklaim bahwa rezim Kim Jong-un mengeksekusi setidaknya lima pejabat Kementerian Luar Negeri yang menjadi negosiator nuklir, termasuk utusan Korut untuk Amerika Serikat (AS), Kim Hyok-chol.
Menurut klaim surat kabar Korea Selatan itu, kelima pejabat dieksekusi menyusul gagalnya pertemuan puncak pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump di Hanoi untuk menghasilkan kesepakatan terkait denuklirisasi Korea Utara. Namun, klaim itu dibantah CEO Korea Risk Group, Chad O'Carroll, yang berpendapat bahwa utusan Korut tersebut masih hidup dan sehat.
(mas)