Rusia Klaim Berhasil Tembakkan Rudal Pencegat Hipersonik Terbaru
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah berhasil menguji tembak sistem rudal pencegat hipersonik terbaru dengan akurasi yang tak tertandingi oleh negara lain.
Peluncuran misil pencegat itu dilaporkan berlangsung di Sary-Shagan, sebuah tempat uji rudal anti-balistik di Kazakhstan pada 28 Mei 2019. Kementerian tersebut berbagi video uji tembak misil pencegat hipersonik yang dilesatkan dari darat dengan kecepatan tinggi dan meninggalkan jejak asap.
"Di tempat uji Sary-Shagan (Republik Kazakhstan), Pasukan Pertahanan Dirgantara berhasil melakukan peluncuran uji coba terbaru dari rudal modern dari sistem ABM (misil anti-balistik) Rusia," kata kementerian itu yang dikutip dari akun Twitter-nya, @mod_russia.
Russia-24, saluran berita milik negara setempat, melaporkan bahwa rudal baru akan digunakan untuk melindungi perbatasan Rusia dari persenjataan luar angkasa yang masuk.
"Rudal pencegat baru, diluncurkan oleh Pasukan Pertahanan Dirgantara Rusia, berhasil menyelesaikan tugasnya dengan menyerang target yang ditugaskan," bunyi laporan media tersebut, seperti dikutip Fox News, Rabu (5/6/2019).
Militer Moskow, yang dikutip media pemerintah, mengatakan tidak ada negara lain yang memiliki kemapuan sepadan dengan kemampuan ABM Rusia. TASS, kantor berita pemerintah lainnya, melaporkan bahwa uji peluncuran serupa terakhir dilakukan pada 1 Desember 2018 lalu.
Rudal hipersonik dapat diluncurkan dari darat, laut, atau udara, dan dapat terbang lebih dari sembilan kali kecepatan suara. Iain Boyd, seorang profesor teknik dirgantara di University of Michigan mengatakan AS pernah memimpin dalam pengembangan teknologi rudal hipersonik tetapi telah tertinggal selama 60 tahun terakhir.
Peluncuran misil pencegat itu dilaporkan berlangsung di Sary-Shagan, sebuah tempat uji rudal anti-balistik di Kazakhstan pada 28 Mei 2019. Kementerian tersebut berbagi video uji tembak misil pencegat hipersonik yang dilesatkan dari darat dengan kecepatan tinggi dan meninggalkan jejak asap.
"Di tempat uji Sary-Shagan (Republik Kazakhstan), Pasukan Pertahanan Dirgantara berhasil melakukan peluncuran uji coba terbaru dari rudal modern dari sistem ABM (misil anti-balistik) Rusia," kata kementerian itu yang dikutip dari akun Twitter-nya, @mod_russia.
Russia-24, saluran berita milik negara setempat, melaporkan bahwa rudal baru akan digunakan untuk melindungi perbatasan Rusia dari persenjataan luar angkasa yang masuk.
"Rudal pencegat baru, diluncurkan oleh Pasukan Pertahanan Dirgantara Rusia, berhasil menyelesaikan tugasnya dengan menyerang target yang ditugaskan," bunyi laporan media tersebut, seperti dikutip Fox News, Rabu (5/6/2019).
Militer Moskow, yang dikutip media pemerintah, mengatakan tidak ada negara lain yang memiliki kemapuan sepadan dengan kemampuan ABM Rusia. TASS, kantor berita pemerintah lainnya, melaporkan bahwa uji peluncuran serupa terakhir dilakukan pada 1 Desember 2018 lalu.
Rudal hipersonik dapat diluncurkan dari darat, laut, atau udara, dan dapat terbang lebih dari sembilan kali kecepatan suara. Iain Boyd, seorang profesor teknik dirgantara di University of Michigan mengatakan AS pernah memimpin dalam pengembangan teknologi rudal hipersonik tetapi telah tertinggal selama 60 tahun terakhir.
(mas)