Punya 'Teknologi Ajaib', Komandan IRGC: Skenario Kapal Induk AS Berakhir
A
A
A
TEHERAN - Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami menyatakan, Teheran tidak lagi khawatir dengan Washington yang mengirimkan kapal induknya ke perbatasan negara itu karena Iran sekarang memiliki sarana untuk melawan mereka.
Menurutnya, Iran telah mempunyai sistem yang mampu mengarahkan rudal balistik ke arah target seluler apa pun. Ia menyebutnya dengan teknologi "ajaib" yang hanya dimiliki oleh segelintir negara.
"Skenario kapal induk sudah berakhir untuk kita. Hari ini, kita adalah kekuatan yang hebat dan tak terkalahkan karena kita telah mengalami dan mengalahkan semua skenario musuh," ujarnya seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (30/5/2019).
Salami lebih lanjut menyatakan bahwa Iran telah berhasil menghancurkan operasi perang psikologis AS dan mengeringkan kapasitas musuh untuk perang. Komandan IRGC itu mencatat bahwa Iran tidak lagi terbatas pada perbatasannya dan telah menjadi kekuatan regional yang kuat. Dia juga menolak ancaman baru-baru ini yang dibuat oleh para pejabat di Washington, menyatakan bahwa Teheran sudah jenuh dengan mereka.
"Kami tidak khawatir dengan intrik musuh dan berada dalam fase terakhir pertempuran melawannya," tegas Salami.
Pernyataan Salami muncul ketika ketegangan antara AS dan Iran tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. AS telah mengirim kapal induk ke wilayah tersebut dengan dalih menghalangi dugaan ancaman dari Iran. Baru-baru ini AS juga mengumumkan pengerahan 1.500 tentara dan pembom B-52 ke Timur Tengah untuk tujuan yang sama.
Iran telah berulang kali mengecam langkah-langkah tersebut, mengatakan bahwa kalangan tertentu dan penghasut perang dalam pemerintahan AS berusaha mendorongnya ke arah perang dengan Teheran. Pada saat yang sama, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah menyatakan bahwa rakyat negara itu tidak mencari perang dengan AS, tetapi juga bersumpah bahwa Iran akan melawan tekanan AS sampai mundur.
Menurutnya, Iran telah mempunyai sistem yang mampu mengarahkan rudal balistik ke arah target seluler apa pun. Ia menyebutnya dengan teknologi "ajaib" yang hanya dimiliki oleh segelintir negara.
"Skenario kapal induk sudah berakhir untuk kita. Hari ini, kita adalah kekuatan yang hebat dan tak terkalahkan karena kita telah mengalami dan mengalahkan semua skenario musuh," ujarnya seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (30/5/2019).
Salami lebih lanjut menyatakan bahwa Iran telah berhasil menghancurkan operasi perang psikologis AS dan mengeringkan kapasitas musuh untuk perang. Komandan IRGC itu mencatat bahwa Iran tidak lagi terbatas pada perbatasannya dan telah menjadi kekuatan regional yang kuat. Dia juga menolak ancaman baru-baru ini yang dibuat oleh para pejabat di Washington, menyatakan bahwa Teheran sudah jenuh dengan mereka.
"Kami tidak khawatir dengan intrik musuh dan berada dalam fase terakhir pertempuran melawannya," tegas Salami.
Pernyataan Salami muncul ketika ketegangan antara AS dan Iran tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. AS telah mengirim kapal induk ke wilayah tersebut dengan dalih menghalangi dugaan ancaman dari Iran. Baru-baru ini AS juga mengumumkan pengerahan 1.500 tentara dan pembom B-52 ke Timur Tengah untuk tujuan yang sama.
Iran telah berulang kali mengecam langkah-langkah tersebut, mengatakan bahwa kalangan tertentu dan penghasut perang dalam pemerintahan AS berusaha mendorongnya ke arah perang dengan Teheran. Pada saat yang sama, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah menyatakan bahwa rakyat negara itu tidak mencari perang dengan AS, tetapi juga bersumpah bahwa Iran akan melawan tekanan AS sampai mundur.
(ian)