Curi Arsip Nuklir Iran, Mossad Raih Hadiah Keamanan Israel

Senin, 27 Mei 2019 - 12:50 WIB
Curi Arsip Nuklir Iran,...
Curi Arsip Nuklir Iran, Mossad Raih Hadiah Keamanan Israel
A A A
YERUSALEM - Hadiah Keamanan Israel (Israel Security Prize) akan diberikan kepada tim Mossad yang berhasil mencuri arsip nuklir Iran dan menyelundupkannya ke Tel Aviv. Hadiah ini diberikan saban tahun oleh presiden sejak 1958 bagi individu maupun organisasi yang berkontribusi bagi pertahanan negara mayoritas Yahudi tersebut.

Channel 12 pada Minggu (26/5/2019) malam melaporkan rencana pemberian hadiah bergengsi itu.

Dokumen-dokumen rahasia program nuklir Iran dibobol para agen mata-mata Mossad dan diselundupkan keluar dari Iran pada tahun 2018. Dokumen itu termasuk 55.000 halaman dan 183 keping compact disc (CD).

Tim Mossad melakukan operasi itu dalam satu malam, tetapi beberapa dokumen harus ditinggalkan karena terlalu berat.

Komite pembuat keputusan untuk memberikan hadiah itu dipimpin oleh Perdana Menteri yang juga Menteri Pertahanan Benjamin Netanyahu. Alasan tim Mossad dipilih sebagai peraih hadiah karena pertimbangan risiko dalam operasi tersebut.

Peraih Hadiah Keamanan Israel tahun lalu adalah pengembang sistem anti-roket Iron Dome.

Dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional pada tahun 2018, Netanyahu menggambarkan lokasi penyimpanan dokumen program nuklir Iran tersebut. “Di sinilah mereka menyimpan arsip atom. Di sini. Hanya sedikit orang Iran yang tahu di mana itu, sangat sedikit, dan juga beberapa orang Israel," kata Netanyahu saat itu.

“Sekarang, dari luar, ini adalah senyawa yang tampak innocent. Sepertinya gudang bobrok. Tetapi dari dalam, itu berisi arsip atom rahasia Iran yang terkunci dalam file besar," ujarnya.

"Dan inilah yang kami dapatkan. Lima puluh lima ribu halaman. 55.000 file lainnya dalam 183 CD. Segala sesuatu yang akan Anda lihat, adalah salinan persis dari materi asli Iran, "katanya.

"Anda mungkin ingin tahu di mana aslinya? Ya, bisa saya katakan itu sekarang di tempat yang sangat aman."

Pemerintah Iran tidak pernah mengakui klaim operasi Mossad tersebut dan menganggapnya sebagai karangan rezim Netanyahu. Hasil operasi Mossad itulah yang diduga dibisikkan ke Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sehingga dia nekat menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir 2015 yang diteken Iran dengan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1313 seconds (0.1#10.140)