Polisi Prancis Buru Pelaku Pemboman di Lyon

Minggu, 26 Mei 2019 - 02:29 WIB
Polisi Prancis Buru Pelaku Pemboman di Lyon
Polisi Prancis Buru Pelaku Pemboman di Lyon
A A A
PARIS - Polisi Prancis sedang memburu seorang tersangka yang diyakini telah memasukkan kantong kertas berisi alat peledak yang meledak pada Jumat, melukai 13 orang di jalan pejalan kaki yang sibuk di kota Lyon.

Jaksa Penuntut kontra-terorisme Perancis, Remy Heitz, mengatakan penyelidikan telah dibuka untuk percobaan pembunuhan dalam kaitannya dengan pelaku teroris dan asosiasi kriminal teroris.

Dia mengatakan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu. Otoritas regional mengatakan 13 orang kebanyakan menderita luka ringan tetapi 11 masih di rumah sakit pada Sabtu pagi.

Heitz menggambarkan video pengawas atau CCTV menunjukkan tersangka menuju ke pusat kota Lyon dengan sepeda pada Jumat sore. Pria itu terlihat tiba dengan berjalan kaki, mendorong sepedanya di sepanjang jalan khusus Victor Hugo, lalu meninggalkan kantong kertas di atas balok beton di tengah jalan dekat toko roti.

"Tersangka segera kembali ke sepedanya dan pergi melalui jalan yang sama. Satu menit kemudian, ledakan itu menghancurkan kaca kulkas di toko roti," kata Heitz seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (26/5/2019).

Penyelidik di tempat kejadian telah menemukan sekrup, bola logam, baterai, perangkat pemicu yang dapat digunakan dari jarak jauh dan potongan plastik yang mungkin berasal dari perangkat peledak.

Polisi mengeluarkan seruan untuk para saksi pada hari Sabtu dengan foto tersangka dari video CCTV. Mereka menggambarkan pria itu berbahaya. Pria tersebut mengenakan topi dan kacamata hitam yang sebagian menyembunyikan wajahnya.

Pihak berwenang setempat mengatakan keamanan telah ditingkatkan di kota terbesar ketiga di Prancis itu, termasuk dengan lebih banyak polisi dan patroli militer.

Piala Dunia Sepakbola Wanita dijadwalkan akan dimulai di Prancis pada 7 Juni. Lyon akan menjadi tuan rumah semifinal dan kemudian final 7 Juli. Setelah ledakan, Menteri Dalam Negeri Prancis Christophe Castaner, mengirim instruksi kepada otoritas Lyon untuk memperkuat keamanan bagi "situs publik dan acara olahraga, budaya dan agama".

Di jalan Victor Hugo, polisi melepas garis polisi di sekitar area ledakan dan suasana pada hari Sabtu hampir kembali normal dengan orang-orang berbelanja, kecuali untuk garis kapur yang ditarik oleh forensik di tanah.

"Itu menakutkan," kata Gisele Sanchez, pemilik toko kelontong yang dekat dengan toko roti lokasi kejadian. Papan kayu besar menutupi jendela tokonya, yang rusak karena ledakan. Polisi menemukan sekrup toko, bola logam dan baterai yang diyakini berasal dari perangkat bom, namun Sanchez dapat membuka kembali pada Sabtu pagi.

Prancis dalam situasi tegang karena serentetan serangan dalam beberapa tahun terakhir, beberapa di antaranya mematikan, dilakukan oleh orang-orang mulai dari penyerang ekstremis hingga individu yang tidak stabil secara mental. Lima orang terbunuh pada 11 Desember dalam serangan di pasar Natal di Strasbourg, Prancis timur. Tersangka pembunuh, Cherif Chekatt - ditembak mati oleh polisi - telah berjanji setia kepada Negara Islam.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5963 seconds (0.1#10.140)