Atasi Iran, Saudi Setuju Penempatan Kembali Pasukan AS di Teluk
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi dan sejumlah negara Teluk telah menyetujui permintaan Washington untuk menempatkan kembali pasukan Amerika Serikat (AS) di perairan dan wilayah Teluk Arab. Tujuannya untuk menggagalkan kemungkinan serangan Iran di kawasan Timur Tengah.
Sikap Riyadh dan negara-negara Teluk itu diungkap surat kabar Arab Saudi, Asharq al-Awsat, yang mengutip sumber-sumber pemerintah Teluk.
Sejumlah sumber itu mengatakan penempatan kembali pasukan AS di negara-negara Teluk adalah bagian dari upaya bersama AS-Teluk untuk mencegah Iran untuk menumpuk kekuatan militer di Timur Tengah. Tujuan lebih lanjutnya adalah untuk membangun kerja sama antara pasukan militer Amerika dan Teluk.
Langkah-langkah seperti itu akan melindungi pasokan energi dan mencegah Iran mengganggu lalu lintas laut di wilayah tersebut.
Sumber-sumber Teluk itu menambahkan persetujuan negara-negara Teluk tentang penempatan kembali pasukan AS didasarkan pada perjanjian bilateral.
"Arab Saudi dan negara-negara GCC (Organisasi Kerja Sama Teluk) lainnya tidak ingin memulai perang dengan Iran, tetapi mereka ingin mengirim pesan kuat ke Teheran bahwa mereka tidak dapat melewati garis merah dengan terus memprovokasi pasukan yang beroperasi di Teluk Arab," kata salah satu sumber kepada Asharq Al-Awsat yang dikutup Al Arabiya, Minggu (19/52019).
Sumber itu mengatakan Kerajaan Arab Saudi itu tidak ingin terlibat dalam perang dengan Teheran, namun Riyadh mampu melindungi wilayahnya dari agresi apa pun. Pemerintah Arab Saudi dan negara-negara Teluk belum berkomentar soal laporan tersebut.
Washington telah mengirim kapal induk USS Abraham Lincoln ke Teluk Arab. Kapal induk itu dikerahkan dengan sejumlah kapal perang setelah empat kapal komersial, termasuk dua kapal tanker minyak Arab Saudi, disabotase di dekat emirat Fujairah, Uni Emirat Aran (UEA).
Sikap Riyadh dan negara-negara Teluk itu diungkap surat kabar Arab Saudi, Asharq al-Awsat, yang mengutip sumber-sumber pemerintah Teluk.
Sejumlah sumber itu mengatakan penempatan kembali pasukan AS di negara-negara Teluk adalah bagian dari upaya bersama AS-Teluk untuk mencegah Iran untuk menumpuk kekuatan militer di Timur Tengah. Tujuan lebih lanjutnya adalah untuk membangun kerja sama antara pasukan militer Amerika dan Teluk.
Langkah-langkah seperti itu akan melindungi pasokan energi dan mencegah Iran mengganggu lalu lintas laut di wilayah tersebut.
Sumber-sumber Teluk itu menambahkan persetujuan negara-negara Teluk tentang penempatan kembali pasukan AS didasarkan pada perjanjian bilateral.
"Arab Saudi dan negara-negara GCC (Organisasi Kerja Sama Teluk) lainnya tidak ingin memulai perang dengan Iran, tetapi mereka ingin mengirim pesan kuat ke Teheran bahwa mereka tidak dapat melewati garis merah dengan terus memprovokasi pasukan yang beroperasi di Teluk Arab," kata salah satu sumber kepada Asharq Al-Awsat yang dikutup Al Arabiya, Minggu (19/52019).
Sumber itu mengatakan Kerajaan Arab Saudi itu tidak ingin terlibat dalam perang dengan Teheran, namun Riyadh mampu melindungi wilayahnya dari agresi apa pun. Pemerintah Arab Saudi dan negara-negara Teluk belum berkomentar soal laporan tersebut.
Washington telah mengirim kapal induk USS Abraham Lincoln ke Teluk Arab. Kapal induk itu dikerahkan dengan sejumlah kapal perang setelah empat kapal komersial, termasuk dua kapal tanker minyak Arab Saudi, disabotase di dekat emirat Fujairah, Uni Emirat Aran (UEA).
(mas)