Pyongyang Sesalkan Penyitaan Kapal Kargo Korut oleh AS
A
A
A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) menyayangkan penyitaan kapal kargo mereka oleh Amerika Serikat (AS). Kapal kargo The Wise Honest disita oleh AS, setelah sebelumnya diamankan oleh Indonesia.
Kementerian Luar Negeri Korut menyebut, Washington benar-benar mengabaikan kesepakatan bilateral antara pemimpin Korut, Kim Jong-un dan Presiden AS, Donald Trump untuk membangun hubungan baru dengan menyita kapal kargo tersebut.
"Sikap AS seperti itu merupakan kelanjutan dari upaya untuk membuat kita berlutut dengan 'tekanan maksimum' dan sepenuhnya mengabaikan semangat dasar pernyataan bersama kedua negara pada 12 Juni, yang berisi perjanjian untuk membangun hubungan baru antara Korut dan AS," kata kementerian itu, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (14/5).
Sebelumnya diwartakan, kapal itu ditahan pada April 2018 saat melakukan perjalanan ke Indonesia. Kapal kargo The Wise Honest ditangkap otoritas berwenang Indonesia karena dicurigai digunakan untuk melanggar sanksi internasional.
Pejabat Departemen Kehakiman AS mengumumkan pada Kamis lalu bahwa AS telah merebut kapal itu dan dibawa ke Samoa Amerika. Di negara kepulauan di Samudra Pasifik inilah kapal tersebut akan menjalani inspeksi.
Kementerian Luar Negeri Korut menyebut, Washington benar-benar mengabaikan kesepakatan bilateral antara pemimpin Korut, Kim Jong-un dan Presiden AS, Donald Trump untuk membangun hubungan baru dengan menyita kapal kargo tersebut.
"Sikap AS seperti itu merupakan kelanjutan dari upaya untuk membuat kita berlutut dengan 'tekanan maksimum' dan sepenuhnya mengabaikan semangat dasar pernyataan bersama kedua negara pada 12 Juni, yang berisi perjanjian untuk membangun hubungan baru antara Korut dan AS," kata kementerian itu, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (14/5).
Sebelumnya diwartakan, kapal itu ditahan pada April 2018 saat melakukan perjalanan ke Indonesia. Kapal kargo The Wise Honest ditangkap otoritas berwenang Indonesia karena dicurigai digunakan untuk melanggar sanksi internasional.
Pejabat Departemen Kehakiman AS mengumumkan pada Kamis lalu bahwa AS telah merebut kapal itu dan dibawa ke Samoa Amerika. Di negara kepulauan di Samudra Pasifik inilah kapal tersebut akan menjalani inspeksi.
(esn)