ANC Tetap Berkuasa di Afrika Selatan
A
A
A
PRETORIA - Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) menang dalam pemilu di Afrika Selatan pada Sabtu (11/5) tapi jumlah suaranya turun.
Hasil pemilu itu menunjukkan kemarahan publik pada berbagai skandal korupsi dan ketidaksetaraan ras yang masih terjadi selama satu generasi setelah ANC berkuasa. Ini menjadi hasil pemilu terburuk bagi partai yang didirikan oleh mendiang Nelson Mandela itu.
ANC telah berkuasa di Afrika Selatan sejak negara itu pertama kali menggelar pemilu yang mengakhiri pemerintahan minoritas kulit putih pada 1994. ANC sebelumnya tidak pernah menang kurang dari 60% suara dalam pemilu nasional.
Kali ini ANC menang untuk mengamankan kursi di parlemen sehingga Presiden Cyril Ramaphosa dapat menjabat lagi lima tahun tapi partai itu mengalami penurunan dukungan. “Mari kita sekarang bekerja sama, hitam dan putih, pria dan wanita, pemuda dan orang tua untuk membangun Afrika Selatan yang sebenarnya miliki kita semua yang tinggal di sini,” tutur Ramaphosa setelah partainya mendeklarasikan kemenangan, kemarin.
Hasil pemilu menunjukkan ANC meraih 57,5% suara di parlemen dan partai oposisi Aliansi Demokratik (DA) juga mengalami penurunan suara. “DA mendapat 20,8% suara dan sayap kiri Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF)meraih 10,8%,” ungkap pernyataan Komisi Pemilu Independen di websitenya.
Pada 2014, ANC menang 62% suara, DA 22% dan EFF mendapat 6%.
“Tingkat partisipasi pemilih lebih rendah dibandingkan pemilu lalu pada 2014, turun menjadi 66% dari 73,5%,” papar pernyataan Komisi Pemilu, dilansir Reuters.
Kursi ANC di parlemen dengan 400 kursi turun menjadi 230 kursi dari 249 kursi. Oposisi utama Aliansi Demokratik mengalami penurunan kursi menjadi 84 kursi dari 89 kursi. Adapun EFF bertambah 19 kursi menjadi 44 kursi. Afrika Selatan menggunakan sistem representasi proporsional.
Direktur Komunikasi DA Mabine Seabe menyatakan pihaknya melihat hasil pemilu itu positif. “Kami tumbuh dalam komunitas yang kami belum pernah tumbuh sebelumnya,” ujarnya.
Chairman ANC Gwede Mantashe menjelaskan, partai itu lebih baik dibandingkan 54% yang dimenangkan pada pemilu lokal 2016. “Jadi kita bangkit dari bencana itu,” tuturnya.
Pejabat pemilu menyatakan pesta demokrasi ini berjalan lancar. Namun 27 partai kecil menuduh terjadi kecurangan dan mengancam mengambil langkah hukum. Para pengawas internasional menyatakan pemilu itu berjalan bebas dan adil. (Syarifudin)
Hasil pemilu itu menunjukkan kemarahan publik pada berbagai skandal korupsi dan ketidaksetaraan ras yang masih terjadi selama satu generasi setelah ANC berkuasa. Ini menjadi hasil pemilu terburuk bagi partai yang didirikan oleh mendiang Nelson Mandela itu.
ANC telah berkuasa di Afrika Selatan sejak negara itu pertama kali menggelar pemilu yang mengakhiri pemerintahan minoritas kulit putih pada 1994. ANC sebelumnya tidak pernah menang kurang dari 60% suara dalam pemilu nasional.
Kali ini ANC menang untuk mengamankan kursi di parlemen sehingga Presiden Cyril Ramaphosa dapat menjabat lagi lima tahun tapi partai itu mengalami penurunan dukungan. “Mari kita sekarang bekerja sama, hitam dan putih, pria dan wanita, pemuda dan orang tua untuk membangun Afrika Selatan yang sebenarnya miliki kita semua yang tinggal di sini,” tutur Ramaphosa setelah partainya mendeklarasikan kemenangan, kemarin.
Hasil pemilu menunjukkan ANC meraih 57,5% suara di parlemen dan partai oposisi Aliansi Demokratik (DA) juga mengalami penurunan suara. “DA mendapat 20,8% suara dan sayap kiri Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF)meraih 10,8%,” ungkap pernyataan Komisi Pemilu Independen di websitenya.
Pada 2014, ANC menang 62% suara, DA 22% dan EFF mendapat 6%.
“Tingkat partisipasi pemilih lebih rendah dibandingkan pemilu lalu pada 2014, turun menjadi 66% dari 73,5%,” papar pernyataan Komisi Pemilu, dilansir Reuters.
Kursi ANC di parlemen dengan 400 kursi turun menjadi 230 kursi dari 249 kursi. Oposisi utama Aliansi Demokratik mengalami penurunan kursi menjadi 84 kursi dari 89 kursi. Adapun EFF bertambah 19 kursi menjadi 44 kursi. Afrika Selatan menggunakan sistem representasi proporsional.
Direktur Komunikasi DA Mabine Seabe menyatakan pihaknya melihat hasil pemilu itu positif. “Kami tumbuh dalam komunitas yang kami belum pernah tumbuh sebelumnya,” ujarnya.
Chairman ANC Gwede Mantashe menjelaskan, partai itu lebih baik dibandingkan 54% yang dimenangkan pada pemilu lokal 2016. “Jadi kita bangkit dari bencana itu,” tuturnya.
Pejabat pemilu menyatakan pesta demokrasi ini berjalan lancar. Namun 27 partai kecil menuduh terjadi kecurangan dan mengancam mengambil langkah hukum. Para pengawas internasional menyatakan pemilu itu berjalan bebas dan adil. (Syarifudin)
(nfl)